Warga Kelurahan Kamal dan Tegal Alur meminta Pemerintah Daerah DKI Jakarta untuk segera melakukan normalisasi Kali Semongol. Normalisasi sangat diperlukan dalam upaya penanggulangan banjir.
"Menindaklanjuti kunjungan saat banjir di bulan Februari, kita menginginkan normalisasi Kali Semongol yaitu pengerukan lumpur, pemasangan sheetpile dan merelokasi warga di bantaran kali," ujar Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta,Inggard Joshua saat melaksanakan reses dengan warga Tegal Alur dan Kamal, Senin (8/3) malam.
Menurutnya, Komisi A DPRD DKI Jakarta telah mengirimkan surat kepada gubernur DKI Jakarta berdasarkan hasil peninjauan saat banjir yang berisi permintaan dan harapan warga dua kelurahan tersebut.
Dalam surat itu, Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta meminta Dinas Sumber Daya Air (SDA) Dan Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman untuk secepatnya membuat solusi terhadap penanganan banjir di wilayah Tegal Alur dan Kamal.
"Warga ingin secepatnya dilakukan normalisasi, pembuatan sheet pile, dan merelokasi rumah yang di pinggiran bantaran kali Semongol ke Rusunawa Tegal Alur. Rusunawa yang selesai dibangun itu diharapkan untuk warga yang terkena relokasi," jelasnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko meminta perhatian khusus kepada Sudis SDA dan Sudis Perumahan Rakyat, dalam penanganan masalah banjir di wilayah Kecamatan Kalideres.
"Saya minta kepada Sudis SDA untuk menindaklanjuti rencana sheetpile kali Semongol. Untuk rusun, saya minta Sudis Perumahan Rakyat tidak lama-lama menindaklanjuti masalah relokasi warga," ujarnya.
Sebelum ditindaklanjuti, lanjut Yani, Pemkot Jakarta Barat akan melakukan sejumlah upaya terkait penanganan masalah banjir Kali Semongol. "Dalam waktu dekat ini, kita adakan survei lokasi, termasuk pengerukan lumpur pada saluran air yang mengalami pendangkalan. Upaya cepat yang bisa kita lakukan adalah kegiatan gerebek lumpur dan sampah," jelasnya.
Menyikapi normalisasi Kali Semongol, Kepala Sudis SDA Jakarta Barat, Purwanti mengatakan, pihaknya melakukan upaya penanganan masalah banjir di wilayah Tegal Alur. Satu diantaranya membuat pintu air, dekat gelanggang olahraga Kamal Muara, Jakarta Utara. Pintu air dibuat untuk mengontrol debit air pasang laut (rob).
Upaya lainnya adalah pengadaan pompa air dengan kapasitas sedot yang lebih banyak. "Saat ini masih dalam proses lelang. Setelah upaya itu, kami akan melakukan normalisasi Kali Semongol," jelasnya.
Kepala Suku Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Jakarta Barat, Suharyanti mengatakan, rumah susun Tegal Alur yang memiliki sekitar 95 unit kamar, belum ditempati lantaran terkendala IPAL dan saluran air bersih PAM.
Sudis Perumahan Rakyat dan Permukiman Jakarta Barat terus berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut, termasuk rencana relokasi warga pinggir kali. "Untuk air bersih melalui pipa PAM sudah masuk pada pipa saluran induk. Namun belum masuk di lingkungan rusun. Kami telah menganggarkan saluran air, termasuk pengadaan IPAL. Khusus warga Tegal Alur, sudah ada sekitar 100 warga lebih yang menunggu antrian menempati rusun, tapi kami memprioritaskan buat warga yang mengalami pembebasan kali," jelasnya. (why)
20 Mei 2024