Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mencanangkan kembali kegiatan Gebyar Posyandu serentak di wilayahnya, di Posyandu Cendana, RW 07 Kelurahan Slipi Kecamatan Palmerah, Jumat (27/5) pagi.
Kegiatan ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Wali Kota Yani dan Ketua TP PKK Jakbar Lilia Sentosa. Hadir di lokasi, Camat Palmerah Firmanuddin, Lurah Slipi Hj Rusmini, para pejabat tingkat kota, jajaran Sudis Kesehatan, Puskesmas, RT/RW, kader PKK kecamatan-kelurahan, Dasawisma serta petugas Posyandu setempat.
Pada kesempatan tersebut Yani melihat kegiatan penimbangan balita dan aktifitas lainnya di Posyandu serta berbincang dengan para petugas dan ibu-ibu PKK yang membawa anak balitanya. Ia menegaskan, mulai kini aktifitas Posyandu di seluruh wilayah Jakarta Barat kembali seperti sebelumnya
"Dua tahun saat masa pandemi Covid-19 kegiatan di Posyandu sempat pasif. Namun ada inovasi dengan sistem door to door, yaitu kader melakukan deteksi dini untuk mengecek kesehatan dengan mendatangi rumah warga yang memiliki bayi dan balita serta ibu hamil agar tetap menjaga kesehatan anak dan ibu," jelas Yani.
Lebih lanjut diungkapkan Yani, berdasarkan data yang ada di Jakarta Barat terkait gizi kurang untuk standar WHO untuk satu wilayah masuk kategori gizi kurang yakni 14 persen dan Jakarta Barat hanya 2,26 persen. Sedang untuk gizi buruk standar WHO 7,5 persen dan Jakarta Barat hanya 1,86 persen.
"Artinya, dengan kondisi itu berkat kegigihan kader Posyandu dan PKK, kasus gizi kurang dan kurang gizi pada bayi dan balita di Jakarta Barat sangat bagus untuk penanganannya. Dengan dicanangkannya kembali kegiatan posyandu, maka mulai saat ini setiap bulan ponyandu kembali rutin melakukan pengecekan kesehatan balita dan ibu," tandas Yani.
Sementara itu Lurah Slipi, Rusmini, menambahkan saat ini terdapat sekitar 95 balita yang tercatat di Posyandu Cendana RW 07 Slipi. Posyandu tersebut terdiri atas lima hingga sepuluh orang petugas dan kader yang melayani balita-ibu hamil. Menurut kader PKK setempat, Posyandu tersebut telah beroperasi sejak 1983.
Petugas dan para kader melakukan kegiatan berupa pengecekan kesehatan dan tumbuh kembang anak balita, ibu hamil dan menyusui. Mulai dari melakukan penimbangan berat badan, tinggi badan, pengecekan kesehatan anak-ibu dan lainnya. "Bagi balita yang hasil pengecekan ternyata asupan gizinya kurang, maka oleh kader akan ditambah asupannya demi mencegah stunting," jelas Rusmini. (Aji)