Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen membuka Pekan Olahraga, Seni dan Budaya (Porseni) bagi anggota Korpri yang berlangsung di GOR Cendrawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (23/7)pagi. Porseni yang diikuti sekitar 1000 Aparatur Sipil Negara (ASN) ini mempertandingkan 5 cabang olahraga.

Wakil Wali Kota Jakarta Barat, M. Zen mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mempererat tali silahturahmi serta menjadi ajang menunjukan kebolehan para ASN yang memiliki keahlian dalam cabang olahraga yang diikuti. Kegiatan ini juga dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja.

Pemkot Jakarta Barat menginginkan Porseni yang rutin dilaksanakan sekali dalam setahun ini berlangsung dengan menjunjung nilai sportifitas dan fair play.  Sehingga nantinya akan melahirkan bibit-bibit olahraga potensial yang mewakili Jakbar dalam event tingkat DKI Jakarta.
“Menang memang bukan menjadi tujuan akhir, tapi lebih pada menjalin kekompakan, semangat serta motivasi sehingga dapat meningkatkan kinerja.Kami berharap, selepas kegiatan ini, tetap harus berolahraga untuk tetap menjaga kebugaran tubuh,” paparnya.

Ia menambahkan, para pengadil lapangan atau wasit untuk melaksanakan tugas dengan baik dan seobjektif mungkin. Jangan sampai ada hal-hal yang tidak diinginkan hingga menimbulkan permasalahan dalam bertanding.

Kepala Satuan Pelaksana Korpri Jakarta Barat, Susi Syabastari mengatakan, Porseni Jakarta Barat akan berlangsung selama dua hari. Kegiatan ini mempertandingkan lima cabang olahraga yakni, volley, futsal, bulu tangkis, tenis meja dan catur.

Untuk seni budaya, akan dilombakan menyanyi lagu pop dan membaca puisi yang akan dilaksanakan di ruang Ali Sadikin, kantor Walikota Jakarta Barat. “Jumlah peserta yang ikut dalam kegiatan ini berjumlah 1000 orang,yang terdiri dari 50 kontingen,” tukasnya.
Kegiatan Porsenibuh dibuka dengan ditandai penyerahan sarana olahraga serta pemukulan bola volli. “Untuk sarana olahraga (satu set tenis meja) dibagikan kepada masing-masing kelurahan dari Sudin Olahraga dan Pemuda Jakarta Barat,”tambahnya. (why)