Tim TP PKK Pusat melakukan observasi lapangan Program Gerakan Keluarga Sehat Tanggap dan Tangguh Bencana (GKSTTB) siaga kebakaran di lingkungan RW 08 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (4/8).
"Hari ini kita dari TP PKK Pusat, khususnya bidang 4 Pokja 4 PKK, sedang melakukan observasi lapangan terkait program GKSTTB di Palmerah. Mereka mengambil pilot project adalah siaga kebakaran," kata Ketua Tim Observasi Lapangan Daerah Pilot Project GKSTTB, Safriati Syafrizal, disela-sela observasi lapangan GKSTTB di RT 08 RW 08 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Menurutnya, program GKSTTB dengan pilot project siaga kebakaran dibuat dengan latar belakang permukiman RW 08 Kelurahan Palmerah termasuk kawasan padat penduduk. Hampir semua rumah berdempetan dengan akses jalan kecil.
"Bila terjadi bencana, seperti kebakaran, ini sulit dilalui mobil pemadam kebakaran. Karena itu warga RW 08 Palmerah berinisiasi mengambil pilot projectnya siaga kebakaran," ujar Ketua 4 Bidang Kesehatan TP PKK Pusat yang didampingi Ketua TP PKK Jakarta Barat, Lisniawati.
Lebih lanjut, Safriati Syafrizal menjelaskan bahwa tim TP PKK Pusat telah melakukan tahapan penilaian Program GKSTTB di lingkungan RT 08 RW 08 Kelurahan Palmerah. Di awali dari tahapan penilaian verifikasi pertama dan kedua hingga tahapan lanjutan.
Ditambahkan, program GKSTTB dengan pilot project siaga kebakaran di RW 08, Kelurahan Palmerah, memasuki tahapan verifikasi kedua.
"Tahap verifikasi pertama sudah lolos, sekarang tahapan verifikasi kedua. Kita lihat dari hasil observasi lapangan ini apakah layak atau tidak untuk diloloskan tahap selanjutnya" tuturnya.
Dalam observasi lapangan tersebut, Tim PKK Pusat telah mendapatkan data-data yang dibutuhkan selama pilot project ini berlangsung. Data-data tersebut mencangkup, kesiagaan sarana dan prasarana seperti hydrant mandiri, Posko Relawan petugas pemadam kebakaran (Redkar), rumah yang memiliki alat pemadam api ringan (APAR), rumah yang memiliki kota P3K hingga rumah rawan kebakaran.
"Kami melihat sudah ada hydrant mandiri, di situ juga ada tenaga-tenaga relawan pemadam kebakaran yang tidak dibayar. Warga juga sudah menyediakan kotak P3K yang semula 2000 sekarang menjadi 3000 rumah. Tentu saja, kami turun ke lapangan untuk memastikan hal itu, ternyata kami lihat beberapa rumah yang disinggahi sudah memiliki P3K," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengapresiasi kehadiran Tim PKK Pusat dalam melakukan observasi lapangan program GKSTTB di lingkungan RW 08 Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
"Wilayah Palmerah, ini merupakan salah satu kelurahan yang rawan bencana. Pada kesempatan ini, saya berterimakasih dengan kehadiran Tim PKK Pusat. Sehingga ini akan menjadi motivasi sendiri bagi masyarakat agar mereka bisa tanggung, dan survive dalam kondisi apapun," tuturnya.
Ia juga mengucapkan terimakasih kepada Tim PKK Pusat yang telah memilih kelurahan ini sebagai lokasi observasi lapangan daerah GKSTTB pilot project siaga kebakaran lingkungan.
"Sehingga kami lebih mampu memitigasi lebih dini potensi bahaya kebakaran di kampung ini," tambahnya.
Dari wilayah RW 08 Kelurahan Palmerah, Tim PKK Pusat melanjutkan perjalanan untuk melakukan observasi lapangan program GKSTTB dengan pilot project siaga kebakaran di RW 05 Kelurahan Tanah Sereal, Kecamatan Tambora.
Lurah Tanah Sereal, Suharti mengatakan Tim PKK Pusat melakukan observasi dengan meninjau sejumlah lokasi, seperti rumah yang memiliki APAR, rumah yang memiliki kotak P3K, rumah yang diberikan stiker rawan kebakaran, dan posko redkar.
Dalam observasi itu, Tim TP PKK Pusat melakukan pencocokan sejumlah indikator di RW 05 Kelurahan Tanah Sereal.
"Tadi dilakukan pencocokan seperti rumah yang memilki APAR, rumah yang memiliki kotak P3K dan rumah yang sudah dipasang stiker rawan kebakaran, dan sebagainya," ujarnya.
Tim PKK pusat juga menanyakan pada warga terkait program GKSTTB siaga kebakaran.
"Tadi juga warga ditanya perihal apakah benar sudah di sosialisasi siaga kebakaran, kemudian punya APAR sejak kapan dan bisa menggunakan dan sebagainya," tambahnya. (why)