Sistem aplikasi pencegah kejahatan (Sigahtan) mirip dengan aplikasi ojek online. Sistem ini dibuat untuk mempermudah masyarakat melaporkan peristiwa atau kejadian kepada polisi dengan cepat.
"Aplikasi peningkatan pelayanan masyarakat ini berisi empat item, yakni masyarakat, instansi pemerintah, polisi dan operator. Aplikasi ini terintegrasi dengan 12 instansi UKPD (unit kerja perangkat daerah)," ujar AKBP Adex Yudiswan, Wakapolres Metro Jakarta Barat, usai penandatanganan kesepakatan (MoU) penunjang program Sigahtan para pimpinan UKPD Pemkot Jakbar, di Mapolres Metro Jakbar, Jalan S Parman, Rabu (20/9).
Menurutnya, program Sigahtan Polres Metro Jakarta Barat tidak berbeda dengan aplikasi ojek online. Pelapor dengan mudah melaporkan peristiwa dan kejadian dengan hanya memencet tombol pada aplikasi pelaporan Sigahtan. Ketika sistem pelaporan masuk, petugas kepolisian yang terdekat akan merespon dan bertindak cepat. Sistem ini sangat mudah, dan tidak melalui operator.
Kemudahan lainnya, petugas kepolisian juga terintegrasi dengan instansi lain, seperti BPOM, Damkar, ambulans, rumah sakit dan lainnya. "Di dalam aplikasi ini juga ada sejumlah informasi, seperti berita, prakiraan cuaca, pencarian orang hilang, teknik button panic dan sebagainya," sebutnya. Bilamana terjadi informasi palsu, sambung Adex, sistem ini akan melalui lima cheklist setiap pelaporan yang masuk ke aplikasi, di antaranya nomor handphone, email, dan GPS.
Deputi Bidang Pelayanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), Diah Natalisa, yang hadir dalam penendatanganan Mou itu, mengungkapkan animo instansi pemerintah mengikuti kompetisi inovasi pelayanan publik selalu meningkat.
Tahun 2016, Kemenpan RB mencatat peserta yang ikut kompetisi ini sebanyak 2.406 inovasi. Sedang tahun 2017, pesertanya meningkat menjadi 3.054 inovasi pelayanan publik yang terdaftar melalui aplikasi Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (SiNovik). "Dari jumlah tersebut, 70 inovasi di antaranya dibuat oleh jajaran Kepolisian Republik Indonesia," sebutnya. (why/aji)
20 Mei 2024