Pengerukan lumpur Kali Semongol di wilayah Kelurahan Tegal Alur Kecamatan Kalideres Jakarta Barat terus dikebut.
Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, Purwanti Suryandari, mengungkapkan hingga kini progress pengerukan telah mencapai sekitar 30 persen.
"Yang mau kita keruk kira-kira dua kilometer, ada tiga tahap, sekarang masih tahap pertama dan sebagian tahap kedua. Kira-kira progresnya 30 persen," sebut Purwanti, saat dihubungi pada Selasa (2/7).
Lebih lanjut ia mengungkapkan, genangan yang sering terjadi di sekitar Kali Semongol utamanya karena debit aliran dari Kali Cisadane melalui 'Pintu Air 10' di Tangerang, melewati Rawa Bokor menuju Saluran Irigasi, dan akibat genangan rob yang terjadi di daerah Kamal Muara.
"Jakarta Barat itu kan cekungan dan punya elevasi lebih rendah dari daerah Utara. Nah itu mengakibatkan durasi waktu genangan di Tegal Alur jadi lebih lama surut," jelas Purwanti.
Selain itu, sambungnya, ditambah dengan adanya beberapa pengahalang aliran seperti jembatan orang yang melintang sungai, banyak sedimentasi dan elevasi dasar saluran yang tidak beraturan.
Purwanti menyebut, beberapa daerah rawan genangan adalah RW 01 (Rawa Melati), RW 03 tepatnya di belakang Rusun Tegal Alur di Jalan Lingkungan III, kemudian RW 03, 15, 13 di Jalan Prepedan, RW 09 (Gang Sadun).
"Sementara penanganannya itu pembangunan Pompa Kamal dengan Kapasitas 30 meter kubik per detik," ujarnya.
Purwanti menambahkan, dengan adanya pompa tersebut lokasi Gang Sadun sampai dengan Jembatan (RW 09) tidak lagi tergenang.
"Saat ini masih pengerukan kali, tujuannya untuk turunkan elevasi dasar saluran dan buat elevasi kali beraturan," pungkasnya. (Aji)