Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Korwil Jakarta Barat siap siaga menghadapi musim hujan akhir akhir ini intensitasnya cenderung tinggi.
Selain kesiapan sarana prasarana, personel BPDB bersama unit terkait lainnya siaga dan piket setiap hari, di Posko Siaga Bencana, lantai dasar gedung B Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Jalan Raya Kembangan No 2. Jika cuaca mendung dan hujan mulai turun, personel langsung meluncur ke sejumlah titik rawan genangan atau banjir di wilayah Jakarta Barat.
Menurut Kasatgas BPBD Korwil Jakarta Barat, Vitus Dwi Indarto, menyebut total personel BPBD Jakbar sebanyak 40 orang. Terbagi atas tiga regu, yakni A, B dan C. Masing masing terdiri atas 12 orang. Mereka piket selama 24 jam, baik di posko maupun monitor ke wilayah yang yang dianggap rawan genangan/banjir. Selain itu, ada satu orang petugas di tiap kelurahan rawan.
“Kayak pagi ini, kan hujan turun terus dan cuaca masih mendung. Kita stanby dan ada petugas yang monitor langsung ke wilayah rawan. Di lapangan kami koordinasi dengan pihak kelurahan kecamatan setempat dan unit terkait lainnya,” jelas Vitus, Senin (29/1).
“Kita lihat situasi lapangan, untuk percepatan informasi ada PIC di wilayah kelurahan. Jadi, kami selalu stanby, petugas sudah diploting ke titik rawan, untuk laporan update per jam.” sambungnya.
Lebih lanjut dijelaskan, koordinasi dan komunikasi terkait antisipasi serta upaya-upaya penanganan kebencanaan di lapangan agar informasinya bisa cepat tersampaikan baik ke instansi terkait maupun masyarakat luas.
“Jadi, jika terjadi bencana, baik banjir maupun kebakaran bisa segera dilakukan upaya-upaya penanganan dengan cepat dan tepat khususnya terkait pertolongan, penyelamatan atau bantuan kepada warga terdampak,” sambung Vitus.
Lebih lanjut ia menyebut, untuk sarpras dukungan kebencanaan yang selalu siap siaga pihaknya memiliki sepuluh perahu lengkap dengan dayung, rompi dan peralatan pendukung lainnya. Selain itu sebelas tenda pleton untuk warga terdampak.
“Satu tenda di sini (kota), lainnya sudah didrop ke beberapa kelurahan rawan. Jadi, totalnya ada sebelas tenda pleton, ukuran 6 x 12 meter yang mampu menampung sekitar 60 jiwa,” sebutnya.
Sementara itu, terkait sembilan RT yang sempat tergenang pada Sabtu (27/1) lalu, Vitus mengungkapkan pihaknya bersama instansi terkait seperti Sudis SDA, pihak kelurahan-kecamatan dan lainnya bersama-sama melakukan penanganan cepat di lapangan.
“Rata-rata dalam waktu satu jam air sudah surut. Hanya yang di Rawa Buaya sekitar enam jam. Umumnya wilayah yang tergenang selain curah hujan yang tinggi juga karena dekat dengan kali dan kondisinya cekungan,” ungkapnya. (Aji)