Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan tidak akan mengalihfungsikan lapangan sepak bola pilar di Jalan Pilar Baru, RT 04 RW 03, Kedoya Selatan Kecamatan Kebon Jeruk, menjadi arena padel dan tetap menjadi sarana olahraga untuk masyarakat.
Menurut Lurah Kedoya Selatan, Aryan Safari, saat dikonfirmasi mengatakan isu tersebut telah dibahas dalam rapat yang digelar di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta, beberapa hari lalu. Hasil rapat tersebut memastikan tidak ada alihfungsi sarana olahraga dengan luas kurang lebih 4.725 meter persegi menjadi lapangan padel.
"Udah beres itu. Tidak dibikin lapangan padel, tetap dipakai buat lapangan sepak bola. Itu sudah dibahas dalam rapat di Dinas Pemuda dan Olahraga DKI Jakarta," ujarnya saat dihubungi, Minggu (27/7).
Kendati demikian, ia memastikan, pihaknya menunggu keputusan dari Pemprov DKI Jakarta.
"Yang penting kami bersama warga sudah memperjuangkan, jadi jangan dibikin sarana padel. Tetap difungsikan sebagai lapangan bola buat masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, pelatih Sekolah Sepak Bola (SSB) Tunas Kedoya, Sumiran (60) mengaku tidak setuju bila lapangan sepak bola Pilar dialihfungsikan menjadi lapangan padel.
"Sekarang ini lapangan sudah banyak berkurang, lapangan sudah jadi bangunan, perumahan dan sebagainya. Sehingga masyarakat menjadi kesulitan mencari sarana olahraga," ujarnya.
Dijelaskan Sumiran, selain dipergunakan anak-anak untuk berlatih sepak bola, sarana olahraga ini juga kerap dipakai orangtua bermain bola.
"Mereka pakai untuk melampiaskan hobinya bermain bola. Tapi, buat generasi penerus, lapangan ini sangat penting artinya untuk mengasah bakat bermain bola agar bisa menjadi atlet sepak bola nasional," jelasnya.
Oleh karena itu, Sumiran meminta agar pemerintah mendengarkan aspirasi masyarakat dalam hal pemenuhan sarana olahraga.
"Mudah-mudahan pemerintah bisa mengerti keadaan anak-anak, serta masyarakat. Kalau tidak punya lapangan, trus gimana. Karena, ini satu-satunya lapangan sepak bola di wilayah Kedoya Selatan," tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan Tomy (45) Warga RW 02 Kelurahan Kedoya Selatan. Pria yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online ini mengaku tak setuju lapangan sepak bola pilar diubah menjadi lapangan padel. Dan lapangan ini termasuk kawasan resapan air.
"Kalau sampai dibangun lapangan padel, nggak ada lagi daerah resapan air. Bisa-bisa nanti kebanjiran kalau musim hujan," tandasnya. (why)