Jakarta Selatan berhasil menjadi juara umum pada gelaran Seleksi Tilawatil Quran (STQ) ke-XXIV tingkat Provinsi DKI Jakarta, yang berlangsung selama empat hari di kantor wali kota Jakarta Barat, Sabtu (17/12) pagi. Jakarta Selatan berhak mendapatkan piala bergilir dari Gubernur DKI Jakarta.
Penyerahan piala bergilira STQ diserahkan langsung oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat (Askesrta) DKI Jakarta, H Fatahillah kepada Wali Kota Jakarta Selatan, Tri Kurniadi. Kesuksesan wilayah Jakarta Selatan menjuarai lomba STQ tingkat DKI setelah para wakilnya menjadi juara hampir di semua golongan, kecuali cabang tilawah dewasa terbaik puteri dan putera.
Tilawah terbaik dewasa puteri diraih oleh Munayah dari Jakarta Barat. Sedangkan tilawah terbaik dewasa putera diraih Heri Kuswanto dari Jakarta Utara.
Mewakili Plt Gubernur DKI Jakarta, Sumarsono, Asisten Kesejahteraan Rakyat DKI, H Fatahillah, menjelaskan pemenang STQ akan menjadi duta DKI Jakarta dalam mengikuti lomba yang sama pada tahun 2017 di Kalimantan Utara.
Menjelang lomba STQ tingkat nasional nanti, Ia meminta kepada para qori dan qoriah untuk mempersiapkan diri dan terus berlatih. "Saya berharap, setelah mendapatkan juara, para qori-qoriah, untuk mempersiapkan diri menjadi duta DKI Jakarta pada lomba tingka nasional. Mereka akan dibina di Training Center," ujarnya.
Selain itu, mantan Wali Kota Jakarta Barat ini meminta kepada para qori dan qoriah untuk selalu mencintai Al Quran. Bukan sekadar berhasil menjadi juara, namun petunjuk dari Allah SWT ini dijadikan pegangan dalam menjalani persoalan hidup.
Para pemenang STQ ke 24 DKI Jakarta mendapatkan piala serta uang pembinaan dari Pemda DKI Jakarta. Wilayah Jakarta Selatan meraih juara umum setelah memperoleh juara pada cabang tilawah golongan anak putera dan puteri masing-masing diraih, Azmi Muhammad Asyraf dan Nafisatul Millah.
Selain itu, cabang tahfizh 20 juz putera diraih oleh Tri Surya Putra (Jakarta Selatan). Wilayah Jakarta Selatan juga menjuarai cabang tahfizh 5 juz putera dan puteri masing-masing, De Angga Rahmatullah dan Evi Maulidasari. (why/aji)