Lebaran Betawi tahun 2017 yang diadakan di Setu Babakan, Jagakarsa, Jaksel, berlangsung semarak. Kegiatan rutin tiap tahun itu menampilkan berbagai kesenian, kebudayaan Betawi. Seluruh wilayah di DKI Jakarta, termasuk Kepulauan Seribu, masing masing menghias rumah adat Betawi. Di depannya, terdapat arena pertunjukan.
Selain itu terdapat berbagai stan kecamatan dengan hiasan dan ornamen Betawi. Delapan stan kecamatan di wilayah Jakarta Barat dihias dengan ornamen dan ciri khas masing masing, termasuk produk unggulan dan makanan khas Betawi. Lebaran Betawi juga diisi berbagai pagelara seni dan adat Betawi, serta kuliner khas Betawi, di antaranya kerak telur, bir pletok, dodol Betawi dan lainnya.
Lebaran Betawi pada Ahad, (30/7), dihadiri Presiden RI Jokowi beserta istri, sejumlah menteri, Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan istri, para pejabat Pemprov DKI, Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi dan istri, Wakil Wali Kota Jakbar M Zen dan jajarannya. Hampir seluruh pejabat mengenakan pakaian adat Betawi. Perempuan mengenakan kebaya penuh warna warni. Sementara pria celana krem, cokelat dengan kemeja koko.
Rombongan kepresidenan tiba di lokasi sekitar pukul 09.45. Kedatangan Jokowi disambut tarian selamat datang yang dibawakan tujuh penari serta palang pintu. Jokowi mengatakan melestarikan dan merawat kebudayaan lokal sangat penting untuk mengantisipasi intervensi dari peradabatan barat dan negara lain.
Menurutnya, kawasan budaya Betawi di Setu Babakan merupakan bentuk komitmen dan kepedulian Pemda DKI dalam melestarikan dan pengembangan budaya Betawi. Komitmen itu diwujudkan dalam bentuk pembangunan sarana fisik hingga kesenian. "Di sini tak hanya ada bangunan khas Betawi, tapi juga kesenian, termasuk kuliner khas Betawi, seperti bir pletok, kerak telor,†katanya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengatakan kawasan budaya Betawi di Setu Babakan merupakan pusat pengembangan dan pelestarian budaya Betawi. Pemda DKI telahmelakukan komitmen itu. "Kami putuskan bersama Bamus Betawi, agar lebaran Betawi digelar di kawasan ini setiap tahun," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, penyelenggaran kegiatan ini dilakukan karena masyarakat di Jakarta, terutama warga Betawi dikenal sangat menghargai keragaman. Penuh toleransi dengan lingkungan. "Kita ingin Jakarta disejajarkan dengan ibukota negara lain di dunia," ujarnya. (why/aji)
20 Mei 2024