Kepala Inspektur Pembantu Kota Jakarta Barat, Dzikran Kurniawan melakukan monitoring pelaksanaan Gebyar Posyandu di RW 17 Rusun Cinta Kasih Suci, Kelurahan Cengkareng Timur, Jumat (27/5). Kegiatan ini diikuti kurang lebih 300 balita.
"Sudah dua tahun tidak melakukan kegiatan ini. Alhamdulillah, berkat kerjasama semua pihak, terutama masyarakat dalam mendukung program pemerintah, akhirnya kita bisa berkumpul bersama melaksanakan kegiatan Gebyar Posyandu di RW 17, Kelurahan Cengkareng Timur," ujarnya sesaat memonitor Gebyar Posyandu RW 17, Cengkareng Timur.
Di dampingi Camat Cengkareng, Ahmad Faqih, Kepala Inspektur Pembantu Kota Jakarta Barat memaparkan, pihaknya melakukan pemantauan pelaksanaan Gebyar Posyandu tahun 2022 yang dilaksanakan secara serentak di wilayah Jakarta Barat.
Pemantauan dilakukan guna melihat sejauh mana dan apa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Gebyar Posyandu.
"Kita coba monitor. Ini (kegiatan) pertama kali. Karena sudah 2 tahun tidak menyelenggarakan akibat pandemi covid-19. Kemudian kegiatan perdana ini seperti apa. Apa kekurangannya. Apa yang mesti diperbaiki ke depan. Dengan begitu diharapkan ke depan kegiatan ini semakin baik," jelasnya.
Di tempat yang sama, Camat Cengkareng, Ahmad Faqih menjelaskan, Gebyar Posyandu di wilayah Kecamatan Cengkareng, berlangsung di 9 titik lokasi yakni, RW 17 Rusun Cinta Kasih Kelurahan Cengkareng Timur, RPTRA Ceria Kelurahan Cengkareng Barat, RPTRA dan Rusun Pesakih Kelurahan Duri Kosambi, dan 1 titik kelurahan Kedaung Kali Angke, dua titik di Kelurahan Kapuk dan 2 titik di Kelurahan Rawa Buaya.
Aparatur Kecamatan Cengkareng mengerahkan jajarannya untuk memantau kegiatan gebyar posyandu tersebut. "Alhamdulillah, pelaksanaan kegiatan berjalan lancar. Untuk memonitor pelaksanaan, kami sudah membagi tugas ke beberapa titik tersebut," ujarnya.
Sementara itu, Ketua RW 17 Rusun Cinta Kasih Suci, Kelurahan Cengkareng Timur, Matsani mengatakan, Gebyar Posyandu di lingkungan RW 17 rutin dilaksanakan setiap bulan. Kegiatan ini dapat terselenggara berkat kolaborasi semua elemen masyarakat, seperti LMK, PKK, kader posyandu, puskesmas, lurah, camat, dan sebagainya.
Ia menyebutkan, penduduk yang tinggal di lingkungan RW 17 berjumlah kurang lebih 5000 jiwa, 300 jiwa diantaranya balita. "Alhamdulillah, pelaksanaan posyandu berjalan lancar, sehingga balita dapat termonitor pertumbuhan dan kesehatannya. Semua itu tentunya berkat kerja keras para kader posyandu dan petugas puskesmas," tuturnya. (why)