Tiga pilar Kelurahan Taman Sari bersinergi dengan Suku Dinas Kebudayaan Jakbar, serta Komunitas Masyarakat Betawi Taman Sari sukses menggelar Festival Budaya Taman Sari yang berlangsung di depan kantor Kelurahan Taman Sari, Jalan Mangga Besar IV, RW 01, Sabtu (8/6).
Kegiatan yang dimulai sejak pukul 08.00-22.00 WIB, itu dibuka oleh Camat Taman Sari, Tumpal Matondang.
"Saya sangat mengapresiasi Festival Budaya Taman Sari. Karena kegiatan ini bisa dibilang sangat spektakuler," ujar Tumpal Hasiholan yang didampingi Lurah Taman Sari, Abdul Malik Raharusun.
Maksud sangat spektakuler, lanjut Tumpal Matondang, karena melibatkan semua elemen masyarakat, seperti pegiat seni, pegiat lenong, serta kuliner khas tradisional.
Ia berharap, Festival Budaya Taman Sari nantinya bisa menjadi agenda rutin dan bisa dicontoh wilayah kelurahan lain.
"Kami mengimpikan setiap kelurahan di wilayah Kecamatan Taman Sari, bisa menggelar kebudayaan yang mirip atau sama dengan Festival Budaya Taman Sari," jelasnya.
Sementara itu, Lurah Taman Sari, Abdul Malik Raharusun mengatakan, Festival Budaya Taman Sari diisi dengan beragam seni budaya serta kuliner khas tradisional. Di awali dengan pertunjukan palang pintu dan pencak silat.
Selain itu, pertunjukkan marching band siswa SDN 08 Kelurahan Taman Sari, yang membawakan lagu Indonesia Raya dan Garuda Pancasila. Kemudian, diisi dengan musik samrah dan tarian samrah melayu.
"Festival ini juga diisi kuliner tradisional sebanyak 34 stand dengan aneka kuliner seperti kerak telor, dodol Betawi, ada juga makanan khas Mandarin serta Arab," ujarnya.
Pada siang hari hingga menjelang sore, lanjutnya, festival diisi dengan musik gambus dan marawis.
"Nah, bada Isya, tepatnya malam minggu, festival semakin meriah karena dihadiri ribuan masyarakat yang ingin menyaksikan seni gambang kromong dan lenong yang diisi Azis gagap dan tim serta Ucup bodong," jelasnya.
Ia melihat masyarakat Taman Sari sangat terhibur dengan pertunjukkan lenong Betawi.
"Alhamdulillah, acara ini boleh dikatakan full sukses 100%. Aneka kuliner dari 34 stand pun laku terjual. Masyarakat sangat menikmati," jelasnya.
Ia pun mengucapkan terimakasih kepada Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat yang telah mensupport kegiatan ini.
"Menurut saya, ini layak menjadi tradisi yang baik di Taman Sari. Apalagi, wilayah ini memiliki keberagaman budaya yang sangat tinggi. Terbukti, pentas budaya ini semua unsur ada, mulai dari Tionghoa, Betawi, Melayu, Arab dan Jawa. Mudah-mudahan ini menjadi tradisi tahunan kami," pungkasnya. (why)