Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Barat resmi menutup kegiatan apresiasi dan lomba seni nuansa religi tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat tahun 2024, di Ruang KH Usman Perak, Gedung Pusat Pelatihan Seni Budaya (PPSB), Jalan Rama Raya No 1, Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng, Rabu (4/9).
Menurut Kepala Seksi Pembinaan Sudis Kebudayaan Jakarta Barat, Agung Priosusanto, kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 2-4 September dan diikuti sebanyak 39 grup.
Penutupan diisi penyerahan hadiah berupa trophy/piala, piagam dan uang pembinaan kepada para pemenang lomba yang terdiri atas tiga kategori, yakni hadroh, marawis dan qasidah. Untuk apresiasi, juara 1, 2, 3, harapan I dan 2 diberikan piala, piagam dan uang dari Rp Rp 6.500.000 hingga Rp 12.500.000.
"Dengan diberikannya piala dan uang sebagai bentuk apresiasi dari Sudis Kebudayaan Jakarta Barat pada masing masing peserta juara, maka hari ini kegiatan apresiasi dan lomba seni nuangsa religi tingkat Jakarta Barat 2024 telah ditutup," kata Agung.
Lebih lanjut, ia menyebut, untuk kategori hadroh juara I grup Ruhama, juara II grup Roudhotul Qolby, juara III grup Sin Krakatau, juara harapan I grup Jabarul Ishaq dan juara harapan II grup El Rosyid.
Kategori Marawis, juara I grup Al Munawar, juara II Hajar Aswad, juara III Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari, juara harapan I El Fath dan juara harapan II El Hamzah Squad. Sementara kategori qasidah, juara I grup The Flower of Al Munawar, juara II Syahira, juara III Putri Jelita, juara harapan I Al Kibar dan juara harapan II Tiara Muslimah.
Agung menambahkan, ke depan kegiatan ini akan terus dilaksanakan untuk melestarikan seni musik religi.
"Selanjutnya lomba ini akan terus diadakan demi melestarikan seni nuansa religi di DKI Jakarta agar tidak punah," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Grup Qasidah The Flower of Al Munawar, Siti Maryam, mengaku bangga dan senang grupnya terpilih juara I.
"Menjadi juara I jadi kebanggan buat kami dan grup kami akan terus melestarikan musik qasidah sebagai musik nuansa Islam agar tidak punah, tetap lestari untuk selamanya sebagai salah satu syiar Islam," tuturnya. (Aji)