Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat mengimbau warga masyarakat tetap memapakai masker untuk mengantisipasi polusi udara yang dapat berimbas pada peningkatan kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Kesudis Kesehatan Jakbar, Erizon Safari, mengatakan adanya penurunan kualitas udara di wilayah DKI Jakarta termasuk Jakarta Barat. Namun, penurunan tersebut tidak berdampak signifikan kepada peningkatan kasus ISPA di Jakarta Barat.
"Memang kondisi udara Jakarta akhir-akhir ini kurang bahus, tetapi itu tidak berpengaruh signifikan bagi peningkatan kasus ISPA di Jakbar. Yang perlu kita buat itu antisipasinya, pakai masker," ujar Erizon saat dihubungi wartawan, Senin (14/8).
Jadi, sambungnya, sebagai langkah antisipatif, masyarakat tetap diimbau untuk menggunakan masker saat beraktifitas di luar atau bepergian.
Diketahui, situs pemantau kualitas udara IQAir mencatat kualitas udara Jakarta pada hari ini, berada di posisi kedua dengan Air Quality Index (AQI) di angka 148 pada pukul 15.00 atau kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif.
AQI Jakarta tersebut menjadikannya kota dengan kualitas udara terburuk kedua di dunia, setelah Dubai, Uni Emirat Arab yang memiliki AQI di angka 156 pada pukul 15.00.
Erizon menegaskan bahwa belum ada peningkatan signifikan kasus ISPA di Jakarta Barat, khususnya berdasarkan data selama Januari hingga Juli 2023. "Laporan bulanan sampai akhir Juli tidak ada perbedaan signifikan (kasus ISPA), dengan bulan-bulan sebelumnya," katanya.
Pihaknya mencatat, total ada 9.709 kasus ISPA mulai dari usia 5 hingg di atas 60 tahun. Rinciannya, Januari sebanya 1.615 kasus ISPA, Februari 1.518, Maret 1.831, April 1.237, Mei 1.095, Juni 1.311, dan Juli 1.102 kasus.
Lebih lanjut Erizon mengatakan tidak ada persiapan khusus di fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk penanganan ISPA. Namun dia menjamin ketersediaan obat-obatan untuk pasien. "Ketersediaan obat dipastikan tercukupi," ujarnya.
Selain menggunakan masker, pihaknya juga meminta masyarakat untuk selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, konsumsi vitamin yang seimbang, makanan sehat yang berpengaruh pada daya tahan tubuh.
"Kalau polusi udara sulit kita kontrol, ya kita kontrol pola hidup dan pertahanan tubuh kita," imbuhnya. (Aji)