Sebanyak 55 peserta dari unsur organisasi perangkat daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kota Administrasi (Pemkot) Jakarta Barat mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Perencanaan Penganggaran Responsif Gender (PPRG), di Ruang Wijaya Kusuma, kantor wali kota, Rabu (15/5).
Pada sambutannya Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengatakan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) merupakan sebuah upaya untuk menghilangkan hambatan-hambatan yang menyebabkan tidak tercapainya kesetaraan dan keadilan gender seperti marginalisasi, stereotype, subordinasi, kekerasan dan beban ganda sehingga tidak sejahteranya kaum perempuan.
Untuk mempercepat strategi pengarusutamaan gender, sambungnya, pemerintah melakukan satu upaya percepatan melalui pelaksanaan PPRG yang telah diamanatkan melalui Inpres nomor 9 tahun 2000 yang menginstruksikan kepada seluruh kementerian/lembaga baik pemerintah maupun non pemerintah tingkat nasional, provinsi sampai kabupaten/kota.
"Untuk melakukan penyusunan program mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi dengan mempertimbangkan permasalahan, kebutuhan, dan aspirasi kaum perempuan," ujarnya.
Menurutnya, pelaksanaan kegiatan bimtek PPRG sangat penting dan harus didukung oleh seluruh UKPD dan jajaran Pemkot Jakbar agar dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang PUG serta meningkatkan kemampuan para perencana di tiap UKPD dalam menyusun sebuah perencanaan dan penganggaran yang responsif gender.
"Sehingga hambatan-hambatan yang menyebabkan tidak tercapainya kesetaraan dan keadilan gender tidak akan terjadi, serta kegiatan bimtek ini diharapkan dapat mendorong jajaran Pemkot Jakbar untuk semakin responsif terhadap isu-isu kesenjangan gender di semua sektor pembangunan sehingga terwujudnya pembangunan yang setara dan berkeadilan gender di Jakarta Barat," katanya.
Selain itu, lanjut Uus bimtek ini juga diharapkan dapat mendukung pencapaian evaluasi penyiapan Jakarta Barat dalam mewujudkan kota yang responsif gender salah satunya melalui evaluasi apresiasi parahita ekapraya (APE).
"Kami berharap para peserta dapat mengikuti kegiatan bimtek ini dengan serius, yang dilaksanakan selama dua hari sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Mudah-mudahan semangat para peserta dalam menyusun analisa penganggaran yang responsif gender dapat mewujudkan Jakarta Barat menjadi kota yang prespektif gender," pungkas Uus.
Kepala Sudis PPAPP Jakarta Barat, Aswarni, menjelaskan kegiatan tersebut berlangsung dua hari. Dengan tujuan menghasilkan OPD yang mampu menyusun perencanaan Penganggaran Responsif Gender di Jakarta Barat sehingga terlaksana program yang responsif gender di semua sektor pembangunan.
"Dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada perangkat daerah tingkat Kota Administrasi Jakarta Barat dalam memahami pengertian pengarusutamaan gender (PUG)," tandasnya.
Sebagai informasi, kegiatan dibuka Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto, yang diselenggarakan Suku Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Barat tersebut menghadirkan dua narasumber dari tenaga ahli pengarusutamaan gender (PUG). (Aji)