Reporter : H.Ahmad Mujahid 35 Jumat, 06 Oktober 2023

Kader PKK Jakbar Diminta Kreasikan Kudapan Protein Balita Resiko Stunting

Kader Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di wilayah Jakarta Barat diajak mengkreasikan kudapan protein bagi 200 balita beresiko stunting.

Ketua Sub Kelompok Kesehatan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setko Jakarta Barat, Endang Tri Rahayu, menyebut kudapan tersebut akan diberikan selama 14 hari masa pemberian kudapan bagi 200 balita di delapan kelurahan di Jakarta Barat.

"Nanti di minggu ketiga bulan Oktober kita sudah mulai 14 hari pemberian kudapan protein hewani itu. Nanti diberi dua kali sehari, pagi dan sore. Nah, yang sore itu nanti kita minta kader PKK untuk mengkreasikan bentuk kudapannya. Jadi bukan sekadar kudapan biasa, tapi olahan yang enak dan tentunya bergizi," jelas Endang, di kantor wali kota Jakbar, Jumat (6/10).

Lebih lanjut diungkapkan, 200 balita beresiko stunting tersebut terdapat di delapan lokus, yakni Kelurahan Cengkareng Timur, Rawa Buaya Duri Kosambi, Kedaung Kaliangke, Wijaya Kusuma, Jati Pulo, Kota Bambu Utara dan Tegal Alur, 

"Masing-masing lokus itu ada 25 anak dengan berat badan yang mulai berkurang (weight faltering). Jadi jumlahnya 200 balita," sebut Endang.

Ditegaskan, 200 balita tersebut masih berada pada level pertama potensi stunting.

"Jadi, 200 balita itu masih di tingkatan "weight faltering" atau berat yang mulai berkurang. Misalnya hari ini ditimbang 15 kilogram, terus besoknya tiba-tiba 14 kilogram, maka itu namanya weight faltering. Itu level pertama tingkatan potensi stunting." tandasnya.

Jadi, sambung Endang, tidak serta-merta balita-balita tersebut langsung dikatakan stunting.

"Ada tingkatannya. Pertama tadi itu, weight faltering (berat badan berkurang), terus underweight (berat badan kurang), terus kurang gizi, terus gizi buruk, baru yang terakhir stunting," jelasnya.

Program pemberian kudapan protein selama 14 hari itu, sambung Endang, dilakukan untuk mencegah 200 balita tersebut dilakukan untuk mencegah mereka naik ke tingkat underweight dan kemudian stunting.

"Secara penelitian, pemberian kudapan protein hewani selama 14 hari ini mampu meningkatkan berat badan secara signifikan pada anak-anak yang weight faltering, yang berat badan kurang tadi," ujarnya.

Namun, lanjut dia, pemberian kudapan tersebut hanya asupan tambahan. Makanan pokok dari orang tua tetap menjadi asupan utama.

"Untuk makanan pokok itu tetap tanggung jawab orang tua balita," pungkasny. (Aji)

-->