Suku Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Barat melakukan pengawasan keamanan pangan segar di lima pasar yakni Pasar Jembatan Besi, Pasar Pejagalan, Pasar Jembatan Dua, Pasar Jembatan Lima dan Superindo Kedoya.
Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Barat, Novy C Palit mengatakan, kegiatan pengawasan keamanan pangan bertujuan untuk memastikan keamanan pangan yang dijual aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat.
Pengawasan dilakukan dengan mengambil sampel komoditas produk peternakan, pertanian dan perikanan di lima pasar, yaitu 4 tradisional dan 1 swalayan. Sampel produk yang diperiksa secara on the spot di mobil uji laboratorium Dinas KPKP DKI Jakarta umumnya produk yang biasa dikonsumsi masyarakat, seperti daging, beras, sayur, ikan dan sebagainya.
"Untuk Pasar Jembatan besi, produk yang diuji 20 sampel pertanian dan 6 sampel peternakan. Hasil pemeriksaan negatif (aman)," tutur Novy C Palit.
Pemeriksaan sampel dengan jumlah yang sama yakni 20 sampel pertanian dan 6 sampel, dilakukan di Pasar Pejagalan, dan Pasar Jembatan Dua. Untuk Superindo Kedoya, petugas Sudis KPKP Jakarta Barat memeriksa 17 sampel pertanian dan lima sampel peternakan.
Berdasarkan hasil uji laboratorium, lanjut Novy, semua sampel produk aman dari bahan kimia berbahaya.
Meski begitu, Novy memaparkan ada satu sampel yang mengandung bahan kimia berbahaya di Pasar Jembatan Lima. "Dari 20 sampel pertanian, satu sampel yakni nangka mengandung formalin di Pasar Jembatan Lima," kata Novy.
Terkait hasil tersebut, petugas Sudis KPKP Jakarta Barat meminta pedagang nangka untuk tidak menjual dagangan yang mengandung bahan kimia berbahaya.
"Kami tegur pedagang agar tidak menjual nangka yang mengandung bahan kimia. Besok akan kami tindaklanjuti kembali," jelasnya. (why)