Ketua Program Kampung Iklim (Proklim) RW 04 Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Titin Karningsih, optimis meraih juara pada lomba Proklim tingkat Pemprov DKI Jakarta 2025. Karena, kegiatan ini menjadi rutinitas warga RW 04 dalam upaya memperkuat masyarakat terhadap adaptasi perubahan iklim.
"Persiapan ini bukan hanya hari ini, namun ini sudah kita lakukan setiap hari. Jadi apa yang kita sampaikan pada program kampung iklim memang sudah rutinitas kita jalankan setiap hari," ujarnya, saat dikonfirmasi usai menjalani penilaian verifikasi lapangan (Verlap) Proklim tingkat DKI Jakarta, Rabu (10/9).
Dikatakan Titin, Proklim RW 04 Sukabumi Utara memiliki sejumlah unggulan terkait aksi warga di wilayah. Satu diantaranya pengelolaan bank sampah dengan 100 nasabah aktif. Kemudian budidaya pertanian yang masif dilakukan warga, baik di pekarangan rumah ataupun lahan kosong lainnya.
Selain itu, memiliki Posyandu yang aktif memberikan pelayanan kesehatan masyarakat, baik lansia atau pun balita. Kemudian, adanya rumah sehat yang memiliki berbagai jenis tanaman toga.
"Tentunya kami optimis dengan kekompakan warga di sini, akan membuat kami meraih hasil yang terbaik dan membawa harum nama Jakarta Barat," ucapnya.
Di tempat yang sama, Wakil Camat Kebon Jeruk, Agus Mulyadi mengapresiasi warga terutama kader yang ada di lingkungan ini, karena berdedikasi tinggi dalam menjalankan setiap program pemerintah.
"Alhamdulillah di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk semua kelurahannya sudah mempunyai Proklim yang baik. Jadi saya minta ini untuk tetap dipertahankan dan kembangkan kembali, mengajak semua RW untuk melestarikan lingkungannya," katanya.
Sementara itu, Ketua Tim Verifikator Tingkat Provinsi DKI, Suci Resti Pratiwi menambahkan, wilayah RW 04 Sukabumi Utara ini sudah cukup baik, namun ada sejumlah catatan yang diberikan, salah satunya yakni adanya penerangan melalui solar cell yang belum dimasukan dalam Sistem Registri Nasional (SRN).
"Sudah cukup baik sekali, mulai dari penghijauan dan pemanfaatan lainnya yang dilakukan warga. Namun yang menjadi catatan itu juga hal yang positif dan mereka harus masukan ke SRN agar menjadi nilai tambah," tandasnya. (why)