Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi), rutin menggelar kegiatan pameran bursa kerja atau job fair. Kegiatan ini dilakukan 3 kali dalam setahun.
Kepala Suku Dinas Nakertransgi Jakarta Barat, Jackson D. Sitorus menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin menggelar pameran bursa kerja atau job fair sebanyak 3 kali dalam setahun.
"Untuk tahun 2025 ini yang di awal April, kami melakukan job fair sudah cukup ada beberapa (pencari kerja) yang memang bisa diterima, tapi kembali lagi, proses itu kita tidak bisa langsung ya," tuturnya, saat ditanya terkait kabar penyelenggaraan job fair hanya formalitas.
"Karena proses itu bertahap, mungkin dari teman-teman juga pernah mengalami cari kerja, tidak langsung daftar langsung terima, tapi ada proses-proses yang harus dilalui oleh para job seeker (pencari kerja) untuk bisa dia diterima atau tidak," sambungnya.
Lebih lanjut, Jackson memaparkan bahwa Pemprov DKI Jakarta melakukan pameran bursa kerja atau job fair di lima wilayah DKI secara bergiliran. Bahkan, job fair juga dilakukan di Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu.
Dengan digelarnya kegiatan job fair secara massal, tak hanya di wilayah Jakbar, Kepala Sudis Nakertransgi berharap angka pengangguran bisa ditekan. Selain itu, pada kegiatan job fair ini, Pemkot Jakbar juga membuka peluang pelatihan kerja bagi mereka yang membutuhkan.
"Job fair ini tersedia sebanyak 3.504 lowongan pekerjaan dari 41 perusahaan. Kami berusaha seoptimal mungkin ya. Tapi, nantikan dari hasil pertemuan ini dua hari lagi kami lihat nih progresnya seperti apa, berapa yang daftar, berapa yang diproses, sudah diproses pemanggilan, berapa nanti," jelas Jakson.
"Karena prosesnya enggak cuma sekali, pasti bertahap dan itu mekanismenya ada di perusahaan masing-masing," tambahnya.(why)