Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat melakukan beautifikasi, perbaikan fisik dan pemberian sarana prasarana di tiga lokasi binaan (lokbin) dan satu lokasi sementara (loksem) tahun 2025.
Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid mengatakan Dinas PPKUKM DKI Jakarta membuat program beautifikasi dan rehab lokasi sementara (Loksem) di seluruh wilayah. Untuk di Jakarta Barat pada tahun 2025 terdapat tiga lokbin dan satu Loksem yaitu lokasi binaan Bangun Nusa, Cengkareng, lokasi binaan Meruya, Kembangan, dan lokasi binaan Kamal serta lokasi sementara Jalan S. Parman."Untuk lokbin Bangun Nusa masih tahap pembangunan yang diperkirakan mulai dilakukan pada Agustus 2025. Sedangkan lokbin Meruya dan Kamal akan dilakukan renovasi sedang seperti perbaikan atap, lantai, sanitasi, serta penataan sekitar area lokbin. Sementara loksem Jalan S. Parman akan dilakukan peningkatan sarana dan prasarananya," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (10/7).
Dikatakan Iqbal, melalui program beautifikasi perbaikan fisik serta sarana dan prasarana dapat menciptakan tempat yang aman dan nyaman serta semakin menarik dalam meningkatkan keramaian tempat jual beli para pedagang dan pembeli.
"Beautifikasi ini merupakan wujud nyata komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam menyediakan fasilitas yang mendukung kesejahteraan dan aktivitas sosial masyarakat," katanya.
Sementara pada tahun 2024 Suku Dinas PPKUKM Jakarta Barat telah melakukan beutifikasi di 5 loksem dan 1 lokbin, yaitu Loksem JB 38 Puri Kencana, Loksem JB 23 Jalan Hadiah, Loksem JB 21 Jalan Latumenten, Loksem 51 JB Jalan Alpukat, Loksem JB 32 Jalan Kebon Jeruk dan Lokbin Rawa Buaya. Terdapat dua kategori program beautifikasi loksem dan lokbin yakni rehab total dan minor (perbaikan ringan dan sedang).
"Dari lima loksem tersebut, loksem JB 21 Jalan Latumenten masuk kategori rehab total," jelasnya.
Dijelaskan Iqbal , alasan rehab total Loksem JB 21 Jalan Latumenten dikarenakan kondisi loksem kumuh dan semrawut. Sehingga tidak mencerminkan Jakarta sebagai kota global (global city). "Kita rehab total loksem yang terdiri dari 16 kios tersebut, mulai dari perbaikan lantai, sanitasi, atap (awning), kios dan sebagainya. Selain itu sarana dan prasarana seperti tong pilah sampah, gelas kertas, meja dan kursi kayu, sendok dan garpu kayu, wastafel," tukasnya. (Why)