Sebanyak 100 santri mengikuti peluncuran program Cek Kesehatan Gratis (CKG) serentak seluruh Indonesia yang berlangsung di Pondok Pesantren Assiddiqiyah, Jalan Panjang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Menghadiri peluncuran CKG, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasarudin Umar mengapresiasi terhadap program tersebut yang dinilai sangat penting untuk kesehatan generasi muda, khususnya anak usia sekolah.
"Cek kesehatan ini dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Ini sangat penting karena seringkali kesehatan anak tidak menjadi perhatian utama, padahal sangat krusial," ujarnya, didampingi pimpinan Ponpes Assiddiqiyah, KH Ahmad Mahrus Iskandar, dan Plt Camat Kebon Jeruk, Joko Suparno, Senin (4/8).
Ia menilai, selama ini perhatian masyarakat terhadap kesehatan anak, termasuk gizi dan kesehatan gigi, masih rendah. Karena itu, kehadiran program ini menjadi langkah maju yang nyata dari pemerintah.
Program CKG pada jenjang SD/sederajat, lanjut Nasarudin, mencakup 13 jenis pemeriksaan, diantaranya status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, kesehatan gigi, penglihatan, pendengaran, kesehatan mental, hingga riwayat imunisasi.
"Pemeriksaan ini sangat penting sebagai bentuk perhatian menyeluruh terhadap tumbuh kembang anak. Ini juga membantu orang tua untuk lebih peduli terhadap kondisi kesehatan anak sejak dini," ujarnya.
Program ini, lanjut Nasaruddin, diharapkan dapat menjadi langkah strategis menuju terciptanya generasi emas Indonesia pada 2045.
"Bukan hanya anak-anak di pesantren ini, tapi seluruh anak bangsa diharapkan bisa mendapat manfaat dari program ini. Ini bukti konkret perhatian pemerintah terhadap masa depan anak-anak Indonesia," katanya.
Di lokasi yang sama, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, menjelaskan, untuk program CKG di Jakarta Barat, ini untuk hari pertama menyasar 100 santri dari Pondok Pesantren Assiddiqiyah, Kebon Jeruk.
"Kehadiran CKG di sini menjadi simbol bahwa pemerintah tidak hanya concern dengan sekolah umum saja, namun juga sekolah-sekolah keagamaan juga menjadi perhatian serius dalam pemberian layana kesehatan," tuturnya.
Lebih lanjut, Erizon menjelaskan, program ini nantinya akan menyasar sedikitnya 1.250 sekolah di seluruh tingkatan se-Jakarta Barat secara bertahap sesuai penjadwalan yang dibuat pihak layanan kesehatan masyarakat.
"Karena ini program nasional, saya tegaskan artinya seluruh peserta didik nantinya berhak melakukan CKG dan saya juga sudah minta kepada petugas untuk berikan layanan terbaiknya," tandasnya. (why)