Wakil Wali Kota Jakarta Barat Yuli Hartono menyampaikan tiga prinsip utama terkait penyaluran dana Zakat Infaq dan Sedekah (ZIS).
Hal tersebut ditekankan saat sosialisasi dan optimalisasi ZIS dan Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) ASN Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan 2 Jakbar, di Ruang MH Thamrin, Kantor Wali Kota, Senin (28/7).
“Kepada Baznas (Bazis) Jakarta Barat, saya juga berpesan agar amanah ini terus dijaga. Transparansi, akuntabilitas, dan ketepatan sasaran harus menjadi prinsip utama dalam penyaluran dana ZIS agar manfaatnya benar-benar dirasakan oleh mereka yang membutuhkan,” imbuh Yuli.
Pada sambutannya ia mengatakan, zakat, infak, dan sedekah bukan sekadar kewajiban spiritual, tetapi juga instrumen sosial yang sangat efektif dalam menanggulangi kemiskinan dan ketimpangan sosial di tengah masyarakat.
“Program pemotongan ZIS TKD 2,5 persen ASN ini adalah bentuk konkrit dari kepedulian kita bersama untuk menyalurkan sebagian rezeki kita demi kemaslahatan umat,” tandas Yuli.
Yuli menambahkan, dukungan dari Suku Dinas Pendidikan Wilayah I dan II merupakan elemen penting dalam menggerakan potensi zakat sebagai kekuatan sosial yang memberdayakan. Melalui optimalisasi pengumpulan ZIS ASN ini masih ada 1.834 ASN dari 6.310 ASN potensi untuk dioptimalkan.
“Kami berharap akan terbangun sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan BAZNAS (BAZIS) Kota Jakarta Barat dalam mewujudkan keadilan sosial dan penguatan ekonomi umat di wilayah kita.,” pungkasnya.
Untuk informasi, sosialisasi dan optimalisasi ZIS TKD ASN Suku Dinas Pendidikan Wilayah 1 dan 2 Jakbar dilaksanakan selama dua hari, 28 dan 29 Juli 2025. Diikuti seribu lebih guru-guru lingkup Sudis Pendidikan Wilayah I dan II Jakbar dari delapan kecamatan. Kegiatan dibagi empat sesi, per kecamatan sekitar 150 hingga 170-an tenaga pendidik/guru. (Aji)