Pemkot Jakarta Barat bersama para ulama, organisasi masyarakat, Baznas (Bazis) Jakarta Barat, serta TNI-Polri melaksanakan program Jumat Berfaedah, Jumat (25/3). Program ini mengagendakan sejumlah kegiatan, seperti survei bedah rumah, pemberian santunan anak yatim, dan bantuan sosial hingga mengunjungi warga yang sakit.
Program Jumat Berfaedah diawali dari kegiatan survei rumah yang akan dibedah di dua lokasi berbeda yakni rumah Saanah (60) di lingkungan RT 03/3, Kampung Bugis, Kelurahan Kembangan Utara dan rumah Siti Zahra (40) di Jalan Kemanggisan Pulo RT 07/17, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Pelaksanaan survei bedah rumah dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Abdurrahman Anwar bersama jajaran Pemerintah Kota Jakarta Barat.
"Hari ini, kami bersama jajaran, aparatur kecamatan, dan kelurahan, LMK, ulama, pengurus RW dan RT, melakukan peninjauan rumah yang akan dibedah," katanya.
Sebelum dibedah, lanjut Abdurrahman Anwar, tim Jumat Berfaedah telah melakukan survei untuk menentukan kriteria layak atau tidaknya rumah ini dibedah.
"Setelah disurvei, tim bedah rumah menyatakan rumah Saanah masuk dalam kriteria rumah tak layak huni," tuturnya.
Lebih lanjut, dipaparkan untuk kriteria tak layak huni diantaranya, kondisi rumah tak layak huni tapi masih dihuni, dan pemilik rumah tidak memiliki pekerjaan tetap, serta luas rumah kurang dari 50 meter persegi.
Pelaksanaan bedah rumah diawali dengan pembongkaran rumah serta penghuninya dikontrakan selama sebulan.
"Hari ini juga, pemilik rumah mendapatkan uang sewa kontrakan dari Baznas Bazis Jakarta Barat, selama satu bulan. Sedangkan proses bedah rumah diperkirakan memakan waktu 4 minggu," tuturnya.
Sementara itu pemilik rumah, Saanah (60) mengatakan, luas rumahnya sekitar 6x7 meter.Kondisinya nyaris roboh karena sudah doyong/miring. Banyak material kayu yang dimakan rayap, serta atap hanya tertutupi plastik.
Saanah bersama anak pun bersyukur rumahnya akan dibedah. "Kami ucapkan terimakasih kepada tim Jumat Berfaedah, pak walikota, pak camat dan lurah serta ketua RT," tuturnya.
Dari wilayah Kembangan Utara, tim Jumat Berfaedah Jakarta Barat, kembali melanjutkan survei bedah rumah di wilayah Palmerah, tepatnya rumah Siti Zahra (40) Jalan Kemanggisan Pulo RT 07/17, Kelurahan Palmerah, Jakarta Barat.
Ketika disurvei, kondisi rumah Siti Zahra sangat tidak layak huni. Sebagian bangunannya sudah roboh akibat diterpa hujan deras dan angin kencang beberapa waktu lalu.
Camat Palmerah, Firmanuddin yang hadir dalam kegiatan tersebut terlihat prihatin melihat kondisi rumah Siti Zahra yang sudah tidak layak huni.
"Kejadian tak terduga kemarin, tak kala angin besar, tapi sebelumnya telah diusulkan oleh pak Lurah, tapi ternyata memang ada hikmah dari angin kencang kemarin. Jadi, ada rumah roboh, langsung kita TL (Tindak Lanjut)," tuturnya.
Tindak lanjut peristiwa rumah roboh, lanjut Firmanuddin, langsung mendapat respon cepat dari tim Jumat Berfaedah. "Alhamdulillah dengan komunikasi dengan Baznas (Bazis), dan saya juga menginfokan kepada Wali kota, bahwa rumah tersebut tidak layak dan dimasukkan dalam kegiatan Jumat berfaedah," tuturnya.
Sebelumnya, pemilik rumah, Siti Zahra (40) hanya bisa menangis seraya meratapi rumahnya yang roboh. "Semula saya sempat mengajukan untuk bedah rumah, melalui pengurus RT. Kemudian, saya sempat mendatangi Baznas Bazis agar bisa dimasukin dalam program bedah rumah. Katanya, itu masih dalam proses," terangnya dengan sedih.
Ketika upaya itu dilakukan, beberapa waktu lalu terjadi hujan deras dan angin kencang melanda wilayah Palmerah, Jakarta Barat. Tanpa dinyana, badai hujan tersebut merobohkan rumah Siti Zahra.
"Nah, ketika ada hujan dan angin kencang, rumah kami roboh. Saya bersama keluarga takut dan khawatir. Untungnya ada pak RT dan Lurah datang. Terimakasih kepada tim program Jumat Berfaedah, pak Wali kota, camat, dan lurah, serta RT RW yang membedah rumah kami," tambahnya dengan sesenggukan. (why)