Setelah rampung pembiayakan nyamuk berwalbocia di Kembangan Utara, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat akan segera geser ke wilayah lainnya di Jakarta Barat.
Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, mengatakan penerapan nyamuk ber-wolbachia untuk mengantisipasi penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) segera bergeser dari wilayah Kelurahan Kembangan Utara ke kelurahan lainnya di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
"Wolbachia sudah selesai di Kembangan Utara. Satu atau dua minggu lagi segera bergeser ke kelurahan lain di Kecamatan Kembangan," ungkap Erizon, saat dikonfirmasi Kamis (14/11).
Meski belum membeberkan jumlah kasus DBD mulai September hingga Oktober 2024, Erizon mengungkapkan kasus DBD di Jakarta Barat dalam beberapa waktu terakhir menurun.
"Kasus DBD kan menurun beberapa waktu terakhir," ujarnya.
Sementara itu, terkait penerapan wolbachia di Kembangan Utara, Erizon mengungkapkan bahwa evaluasi atau hasil penerapan metode itu butuh waktu bertahun-tahun.
"Bisa sampai sepuluh tahun," katanya.
Diketahui, dari jumlah kasus yang sebelumnya mencapai 797 pada April 2024 dan 777 kasus pada Mei 2024, kemudian 337 kasus pada Juni 2024, kasus DBD pada Juli 2023 menurun menjadi 216 kasus. Kemudian pada Agustus 2024, kasus DBD kembali menurun menjadi 73 kasus.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan program penanggulangan DBD dengan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di Taman Agro Eduwisata GSG RW 07, Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, pada Jumat (4/10) lalu.
Pihak Pemkot Jakbar juga melakukan pendataan Orang Tua Asuh (OTA) yang bersedia dititipkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia.
Hingga saat ini, jumlah OTA di wilayah Kembangan Utara mencapai sebanyak 1.185 orang. Mereka adalah anggota masyarakat yang telah memahami tugasnya untuk menjaga ember-ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia. (Aji)