Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Sudis Pusip) Jakarta Barat menghadirkan program Cerita untuk Janin dan Balita (CINTA) bagi ibu hamil dan ibu balita.
Kepala Sudis Pusip Jakarta Barat, Ahmad Jazuri mengatakan secara umum program tersebut berisi pengajaran storytelling (seni bercerita) kepada ibu hamil dan ibu balita, supaya ibu bisa bercerita kepada anaknya sejak usia dini.
"Lewat program ini, storytelling kita ajarkan kepada ibu-ibu hamil dan ibu-ibu yang punya balita. Bagaimana dia bisa bercerita kepada bayinya yang masih dalam kandungan dan anak-anaknya yang masih di bawah umur 5 tahun. Itu kita latih, kita ajarkan," katanya saat dikonfirmasi, Senin (25/8).
Lebih lanjut dikatakan Jazuri, memperdengarkan cerita-cerita tertentu kepada anak dalam kandungan atau anak balita dapat memicu perkembangan otak, bahkan lebih jauh dapat mengurangi risiko stunting.
"Jadi syaraf-syarat di otaknya itu kita picu, kita colek-colek semenjak dalam kandungan melalui storytelling dari ibunya. Selain itu, layanan ini juga partisipasi dari Sudis Pusip Jakbar dalam mengurangi risiko stunting, dalam hal ini dengan memicu perkembangan syaraf otak bayi," ujarnya.
Dikatakan Jazuri, metode storytelling yang diajarkan pun, spesifik untuk kebutuhan bayi atau janin.
"Cerita juga bukan semuanya cerita, itu ada kategori dan metode spesifiknya. Ada ragam ceritanya, ragam intonasinya. Kemudian ada teknik-teknik yang digunakan ketika melakukan storytelling untuk anak-anak. Karena ini khusus, bukan cerita buat anak SD atau SMP," jelas Jazuri.
Ia menyebut pihaknya telah menjangkau ibu hamil dan ibu balita di 16 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) sepanjang tahun 2025.
"Sepanjang tahun ini sudah di 16 RPTRA kita lakukan pelatihan. Satu RPTRA kita hadirkan 25 sampai 30 ibu hamil atau ibu balita," sebutnya.
Jumlah tersebut, sambung Jazuri, dinilai sebagai jumlah yang cukup agar program itu bisa berjalan efektif.
"Nanti selanjutnya, kita evaluasi lagi. Baru kemudian dipertimbangkan untuk diperluas ke RPTRA yang lain (42 RPTRA lain di Jakarta Barat)," ungkapnya.
Jazuri menambahkan, dalam menjalankan program tersebut bekerja sama dengan Sudis Kesehatan serta kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jakarta Barat.
"Ibu-ibu PKK ini kan yang paling dekat dengan ibu-ibu di wilayahnya. Makanya mereka kita ajak kolaborasi," katanya.
Jazuri menjelaskan program tersebut sudah berstandar profesional karena melibatkan komunitas storytelling serta ahli psikologi dari Universitas Indonesia.
"Jadi sudah profesional ini program kita. Walau pun sudah jalan ya, 2-3 RPTRA dalam sebulan, nanti lanchingnya bulan depan, 14 September 2025," pungkasnya. (Aji)