Tim Sekretariat program kampung iklim (Proklim) Kementerian Lingkungan Hidup (LH) melakukan verifikasi lapangan di RW 02, Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (25/7).
Tim Sekretariat Proklim Kementerian Lingkungan Hidup yang beranggota Leni Prima Astuti dan Ittaqi Sylva Aprilia, meninjau sejumlah titik proklim di RW 02 Kelapa Dua untuk mencocokkan kebenaran data yang telah di upload pada sistem.
"Hari ini kami melakukan verifikasi lapangan proklim utama. Kami cek dengan data yang telah dikirimkan, apakah benar apa adanya. Semoga verifikasi lapangan yang kami lakukan berjalan baik dan lancar," tutur Leni Prima Astuti.
Di tempat yang sama, Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Barat, Achmad Hariadi mengatakan bahwa terpilihnya RW 02, Kelurahan Kelapa Dua, menjadi titik penilaian proklim tingkat nasional, lantaran berhasil dalam melakukan sejumlah perubahan seperti adaptasi dan mitgasi.
"Adaptasi di sini cukup baik, mereka mempunyai keunggulan dari segi pemanfaatan lahan, ekonomi yang adaptif dan lain sebagainya yang akan menambah penilaian dari tim," ujarnya.
Dari sisi mitigasi, lanjutnya, ditampilkan sebagai produk unggulan yang sangat baik, seperti pengelolaan bank sampah yang membuat lingkungan semakin bersih serta menciptakan perputaran roda ekonomi bagi warga.
"Sementara dari bidang kelembagaan, bisa dilihat antara sesama warga dan pemerintah di Kelapa Dua, sangat terjalin dengan baik. Dan, saya yakin melalui evaluasi dan penilaian yang ketat sesuai dengan spektrum penilaian yang telah ditentukan RW 02 bisa melaju lebih jauh lagi," jelasnya.
Sementara itu, Penggerak Wilayah RW 02 Kelapa Dua, Lina menuturkan, wilayah RW 02 memiliki banyak keunggulan yang semuanya telah dipaparkan dan dinilai oleh tim verlap Proklim Nasional. Salah satu keunggulannya, pemanafaatan lahan kosong yang dijadikan tempat berkebun.
Keunggulan lainnya adalah kebun tembok pada setiap gang rumah warga yang bertujuan menjadilkan lingkungan yang hijau dan asri, serta resapan air atau lubang biopori yang baik di lingkungan RW 02.
"Untuk hasil panennya di setiap pemanafaatan lahan sebagai ketahanan pangan, kami juga berikan untuk penanggulangan stunting hingga meningkatkan perekonomian warga," bebernya.
Lina menambahkan, pada segi mitigasi, pengelola Bank Sampah Benyamin RW 02 juga melakukan berbagai kegiatan menarik. Satu diantaranya, mengolah sampah non organik untuk dijadikan produk bernilai ekonomi, seperti pembuatan aksesoris.
Selain itu, sampah organik juga dikelola menjadi komposting, komposter serta budi daya maggot. Bahkan bank sampah RW 02 juga dijadikan penghasilan tetap untuk menopang perekonomian warga. Hal itu terlihat adanya warga yang mampu membeli atau mencicil motor dan barang lainnya sehabis menabung di Bank Sampah.
"Jadi kami optimis dengan keunggulan dan kekompakan kami ini, tim penilai pasti akan memberikan nilai yang terbaik untuk kami," tandasnya. (why)