Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat akan melakukan sejumlah upaya dalam menata kawasan Glodok, Kecamatan Taman Sari terutama kordidor utama Jalan Pancoran yang difokuskan pada sarana prasarana (Sarpras) dan perparkiran.
"Ini sudah yang ketiga rapat digelar membahas placemaking kawasan Glodok dan Kota Tua. Saya minta rincian, apa kegiatan dan berapa anggarannya. Misalnya, Sudis Perhubungan membutuhkan rambu-rambu lalu lintas, Sudis LH membutuhkan tong pemilah sampah. Lalu Sudis Bina Marga membutuhkan berapa banyak untuk penerang jalan," ujar Wakil Wali Kota Jakarta Barat, Yuli Hartono, saat memimpin rapat koordinasi Placemaking Kawasan Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, di kantor wali kota, Senin (1/9).
Dijelaskan Yuli, semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ikut dalam rapat ini bisa menginventarisir segala kebutuhan dan anggaran dalam mendukung program Gubernur DKI Jakarta untuk menata kawasan Glodok seiring dengan selesainya proyek pembangunan MRT pada tahun 2027.
"Saya minta OPD terkait untuk segera mengusulkan rencana kegiatan dan anggaran yang nantinya segera disampaikan kepada Gubernur DKI Jakarta. Karena, ini merupakan instruksi dan arahan langsung dari beliau," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Suku Badan Perencanaan Pembangunaan Kota (Subanpeko) Jakarta Barat, Agus Sunyoto mengatakan, pihaknya telah melakukan peninjauan pada lokasi placemaking Kawasan Glodok tersebut.
Dalam peninjauan itu, lanjut Agus Sunyoto, placemaking kawasan Glodok terbagi dalam dua koridor. Koridor utama adalah Jalan Pancoran, dan koridor lingkungan adalah Pasar Glodok, Petak Sembilan, Petak Enam dan Gang Gloria.
"Untuk koridor utama, saya melihat kondisi trotoar di Jalan Pancoran sudah bagus dan lebar. Sayangnya, banyak sarana prasarana yang rusak sehingga perlu penyempurnaan kembali," jelasnya.
Selain koridor utama, Agus Sunyoto juga menyoroti koridor lingkungan, yakni Pasar Glodok, Petak Enam, hingga Gang Gloria, yang belum mendapatkan sentuhan.
"Berdasarkan kajian kami, ada 4 potensi pengembangan kawasan Glodok, yakni sentra perdagangan, museum hidup budaya Tionghoa, pusat kuliner dan simpul TOD (Transit Oriented Development) yakni titik atau lokasi strategis di sekitar stasiun atau terminal transportasi umum massal yang dirancang sebagai pusat aktivitas yang terintegrasi," jelasnya.
Di tempat yang sama, Plt Suku Dinas Perhubungan Jakarta Barat, Edy Sufaat mengatakan pihaknya akan menyiapkan rambu dan marka jalan di ruas Jalan Pancoran, Glodok, Jakarta Barat. Selain itu, pihaknya berkoordinasi dengan UPT Perparkiran Jakarta Barat, untuk mencarikan solusi menyediakan kantong parkir di ruas kawasan Glodok.
"Ada sejumlah titik kantong parkir yang bisa menampung banyak kendaraan. Empat titik tersebut adalah Pasar Jaya, Petak Enam, dan eks lahan UPT Parkir (belakang Pancoran Chinatown Point)," jelasnya.
Rapat koordinasi placemaking kawasan Glodok dihadiri sejumlah OPD terkait, seperti Sudis Bina Marga, Sudis Lingkungan Hidup, Sudis SDA, Sudis Perumahan rakyat dan Kawasan Permukiman, Sudis Kominfotik, Sudis Tamhut, Sudis Perhubungan dan Satpol PP Jakarta Barat. (why)