Pemerintah Kota Jakarta Barat menggelar aktualisasi nilai-nilai Maulid Nabi Muhammad SAW di Ruang MH Thamrin, Blok B Kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (12/10). Kegiatan yang dihadiri aparatur sipil negara (ASN) itu diisi siraman rohani yang disampaikan KH Drs. Machdum Hidayat serta pemberian santunan anak yatim.
Mewakili Wali Kota Jakarta Barat, Asisten Pemerintahan Kota Jakarta Barat, Firmanuddin, mengatakan, peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, bukan kali pertama digelar. Tapi, seluruh umat islam di dunia, termasuk Indonesia, mengadakan maulid.
"Semua umat Islam, baik yang ada di lingkungan RT, RW, bahkan orang Betawi kalau mau nikahan, pasti menggelar maulid, mau akekah, pasti gelar maulid dan sebagainya. Tujuannya, meneladani rosulullah SAW," tuturnya.
Ia dan seluruh umat Islam patut bersyukur bahwa dari banyaknya nabi hanya Nabi Muhammad SAW yang memberikan syafaat.
"Teman-teman ASN tolong jangan hanya mengejar rutinitas saja, tapi pengajian perlu kita lakukan, dan selalu kita lakukan. Oleh karena itu, mudah-mudahan hikmah maulid yang nanti disampaikan oleh KH Drs. Machdum Hidayat, akan diterapkan pada kehidupan sehari-hari," jelasnya.
Kegiatan Aktualisasi Nilai-nilai Maulid Nabi Muhammad SAW yang mengambil tema, meneladani rosul membentuk pribadi ASN yang unggul, diisi dengan ceramah atau siraman rohani yang disampaikan KH Drs. Machdum Hidayat.
Dalam ceramahnya, KH Drs Machdum Hidayat, menyebut bahwa Nabi Muhammad SAW adalah makhluk istimewa. Mahluk tertinggi pangkat dan jabatannya. "Dari 124 ribu nabi, hanya ada 313 rosul. Dari jumlah tersebut ada 25 rosul yang semua orang Islam ketahui. Nah, dari 25 rosul itu terdapat 5 rosul yang mendapat gelar uluazmi. Dari lima besar itu terdapat 1 rosulullah yang menjadi the best rangking yaitu Nabi Muhammad SAW. Mahluk paling mulia," tuturnya.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, ini tak sekadar memperingati saja. Tapi, lebih terpenting lagi meneladaninya dalam kehidupan sehari-hari. "Andaikan rosulullah masih ada, lalu hari lahirnya diramaikan atau dimeriahkan. Beliau akan kecewa bila kehidupannya tidak diteladani. Rosulullah tidak perlu disanjung, karena ia telah disanjung oleh yang Maha Kuasa," ujarnya. (why)