Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat mengapresiasi pelaksanaan Hajatan Betawi Kampung Sipitung Rawa Belong ke-2 yang berlokasi di Tengah People and Place Jalan Bang Pitung RT 1 RW 11 Sukabumi Utara, Kebon Jeruk.
Wali kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengungkapkan pihaknya mengapresiasi pelaksanaan Hajatan Betawi yang diinisiasi Sanggar Sipitung yang telah melestarikan budaya Betawi.
"Hajatan Betawi ini yang ke 2, ini luar biasa karena hajatan Betawi ini menjadi kegiatan rutin dilaksanakan tiap tahun, saya minta setiap tahun harus ada peningkatan, sekarang mulai ada perkembangan mulai pentas seni, kuliner, seni lukis dan seni budaya lain," katanya saat membuka Hajatan Betawi Kampung Sipitung di Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Minggu (12/10).
Dikatakan Uus, wilayah Jakarta Barat termasuk banyak potensi yang harus disampaikan pada masyarakat. Potensi tersebut harus digali dan dikembangkan lagi.
"Di Rawa Belong bisa menemulan pasar bunga, ada juga festival bandeng, silat jingkrik dan palang pintu. Mari kita kembangkan lagi potensi budaya Betawi itu," kata Uus.
Uus menambahkan, dengan tagline Jakarta Menuju Kota Global, ia mengajak semua elemen harus mengangkat budaya Betawi yang menjadi akar budayanya. Dengan perkembangan Jakarta semua pihak harus bertanggungjawab untuk melestarikan.
"Mari jaga kekompakan bersama. Kami bangga kampung sipintung ada di Jakbar, makanya ada jalan Bang Pitung, ini menjadi penghargaan pada pahlawan yang sudah berjuang menjaga Jakarta," tuturnya.
Sementara itu, Pimpinan Sanggar Sipitung Rawa Belong di Sukabumi Utara, Bachtiar menjelaskan, kegiatan Hajatan Betawi diisi dengan penampilan palang pintu, silat jingkrik dari 15 perguruan, bazar kuliner Betawi dan lainnya.
"Ini agenda rutin yang merupakan basis komunitas. Mudah-mudahan ke depan lebih baik lagi, Rawa Belong ini kampung ulama dan kampung jawara, dan ada jalan bang pitung sebagai penghargaan sebagai kampung Betawi," jelasnya.
Ditambahkan Bachtiar, perguruan silat jingkrik di Rawa Belong rutin latihan pada hari Sabtu dan Minggu, dengan pesatnya perkembangan teknologi harus dilestarikan budaya Betawi tersebut.
"Di sini ada kuliner Betawi bukan diisi makanan cilok, tapi kuliner Betawi seperti dodol, uli, kerak telor dan lainya. Kuliner Betawi ini untuk pelestarian kuliner Betawi di Jakarta," pungkasnya. (Izu/Lam)