Untuk mencegah dan menekan angka stunting, Program Taman Sari Peduli tahap ke-4 telah diresmikan di Jalan Keagungan RT 2 RW 8, tepatnya di halaman Kantor Kelurahan Keagungan, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (6/11).
Sekretaris Kecamatan Taman Sari, Media, menjelaskan bahwa kegiatan Taman Sari Peduli merupakan bentuk kepedulian Aparatur Sipil Negara (ASN) se-Kecamatan Taman Sari terhadap kasus stunting dan balita dibawah garis merah (BGM), khususnya di keluarga pra-sejahtera.
“Tujuan kegiatan ini adalah agar seluruh ASN di Kecamatan Taman Sari memiliki kepedulian terhadap keluarga pra-sejahtera yang anaknya mengalami stunting atau BGM. Pemerintah terus mendukung, dan kami juga ingin menunjukkan kepedulian aparatur terhadap masyarakat di sekitar,” ujar Media.
Dikatakan Media, program yang dimulai sejak Agustus 2025 ini telah dilaksanakan empat kali di delapan kelurahan. Untuk tahap keempat menyasar 10 balita, terdiri dari 4 balita BGM dari Tangki, serta 6 balita dari Keagungan dengan rincian 4 balita BGM, 1 balita BGM dan stunting, serta 1 balita stunting.
Mereka mendapatkan sembako berupa beras, minyak, telur, susu, dan gula, serta makanan bergizi siap santap yang dimasak langsung oleh kader PKK, untuk menunya yaitu nasi, sup bola ayam, perkedel ayam daun kelor, tahu fantasi, pisang, serta olahan ubi seperti smoothies dan ubi kukus.
“Pemantauan dilakukan oleh petugas Puskesmas di hari pertama, ketujuh, dan keempat belas. Kami fokus agar balita BGM bisa naik berat badannya, sehingga tidak berkembang menjadi stunting,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Lurah Keagungan, Sahat Marulitua Simorangkir mengungkapkan kegiatan ini sebagai upaya berkelanjutan kelurahan dalam menekan angka stunting. Keterlibatan orang tua menjadi kunci utama untuk menjaga kesehatan anak-anak.
“Selama 14 hari ke depan, anak-anak stunting dan BGM di Keagungan akan mendapatkan makanan bergizi yang dimasak langsung oleh ibu-ibu PKK. Kami menargetkan ke depan tidak ada lagi balita BGM dan stunting, menuju zero stunting," ungkapnya.
Dari pihak tenaga kesehatan, ahli gizi Pustu Keagungan, Intan menjelaskan bahwa menu makanan telah disusun khusus untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein balita, dengan rancangan menu selama dua minggu yang terdiri dari tujuh siklus, sehingga setiap hari menunya berbeda dan dibuat dengan kandungan tinggi protein serta kalori. Dari hasil dari tahap-tahap sebelumnya menunjukkan adanya kenaikan berat badan terutama pada balita BGM.
“Kami juga terus memberikan edukasi kepada orang tua agar memperhatikan faktor lingkungan seperti paparan asap rokok yang bisa menghambat pertumbuhan anak,” jelasnya.
Sementara itu, salah satu warga penerima bantuan, Julaiha (32), mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini, ia mangku program tersebut sangat bermanfaat untuk masyarakat.
“Anak saya beratnya dulu 8 kilo, sekarang sudah naik jadi 9 kilo. Saya senang banget, karena program ini bermanfaat dan membantu anak saya tambah sehat,” tuturnya. (Kontri/Yulianda)




