Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi takjub melihat Masjid As Sahara di Kompleks Kantor Wali Kota Jakarta Barat lantaran kemegahan Masjid dengan memadukan gaya arsitektur Timur Tengah dan Modern.
"Sebenarnya, masjid ini sudah ada sebelumnya. Namun awal tahun 2024, direnovasi cukup besar dan hasilnya seperti kita lihat ini. Kami menyampaikan apresiasi dan terimakasih, ini sebagai wujud nyata pemerintah daerah untuk menyediakan sarana ibadah yang jauh memadai," kata Teguh Setyabudi, yang didampingi Sekda DKI Jakarta, Marullah Matali dan Wali Kota Jakbar, Uus Kuswanto, usai meresmikan Masjid As Sahara.
Ia berharap, semua jajaran pemerintah kota Jakarta Barat bisa memakmurkan tempat ibadah yang dibangun dan direnovasi secara megah. Sehingga sarana ibadah ini bisa lebih dioptimalkan.
Wali Kota Jakarta Barat, Uus Kuswanto mengungkapkan Pemkot Jakarta Barat melakukan renovasi Masjid As Sahara pada awal tahun 2024 dengan melakukan sejumlah perubahan. Perubahan yang mencolok terlihat dari konsep bangunannya. Dari kontemporer, diperbaharui menjadi bangunan masjid bergaya arsitektur Timur Tengah dan modern.
"Kami dapat melakukan renovasi dan menambah bangunan pendukung lainnya seperti payung hidrolik bernuansa Masjid Nabawi. Payung hidrolik ada di enam titik yang terbagi di sisi kiri dan kanan masjid," ujarnya.
Lebih lanjut, Uus menjelaskan perubahan bentuk juga terlihat pada dua menara yang terletak di sisi kanan dan kiri Masjid AS Sahara.
"Selanjutnya kami bangun dua menara yang berada di sisi kanan dan kiri dengan ketinggian 42 meter," jelasnya.
Selain dua menara, Uus menambahkan, teras masjid juga ditambah. Hal ini dirancang untuk memberikan kesan terbuka dan ramah, sejalan dengan keseluruhan gaya masjid dengan unsur lengkung yang bermakna universal dengan jumlah lima lengkung pada bagian depan sebagai representasi dari rukun Islam.
Penambahan lainnya terletak pada kubah masjid. Ada dua kubah, yakni kubah besar dan kecil. Dua kubah itu melambangkan dua aspek penting dalam agama Islam yakni dua kalimat syahadat yang menjadi landasan iman. Selanjutnya, ornamen bagian dalam kubah berisi lafadz Allah SWT dan 99 Asmahul Husna.
"Kami juga membuat taman untuk menambah asri lingkungan Masjid, dan terdapat fasilitas untuk penyandang disabilitas. Semoga menjadi Masjid yang ramah bagi kaum difabel," tambahnya. (why)