Sebanyak 90 pelajar diberikan edukasi melalui sosialisasi internet sehat dan bahaya judi online supaya bijak dalam menggunakan teknologi digital di SMAN 84 Jakarta Jalan Utan Jati, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (21/10).
Kegiatan diinisiasi Suku Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Sudis Kominfotik) Jakarta Barat, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pelajar dalam memanfaatkan internet secara positif serta menghindari pengaruh negatif dari judi online yang kian marak di kalangan masyarakat.
Kepala Seksi Aplikasi Siber dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Barat, Nur Izzuddin, menyampaikan apresiasi antusias pelajar SMA 84 Jakarta mengikuti kegiatan tersebut.“Kami berharap generasi muda dapat memanfaatkan internet secara baik dan benar, serta menjauhi maraknya judi online yang dapat menimbulkan kecanduan dan kerugian, baik materi maupun sosial,” ujarnya saat ditemui di lokasi.
Ia menambahkan, melalui kegiatan ini para siswa diharapkan menjadi bagian dari gerakan anti judi online di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Diharapkan para pelajar dapat menjadi pelopor penggunaan internet yang sehat, aman, dan produktif, serta berperan aktif dalam menyebarkan kesadaran bahaya judi online di masyarakat“Kami ingin mereka menjadi agen perubahan. Kesadaran untuk menjauhi judi online diharapkan bisa menyebar lebih luas melalui para pelajar ini,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMAN 84 Jakarta, Suparno menjelaskan pentingnya memperluas kegiatan serupa hingga ke jenjang SMP, lantaran pelajar SMP dan SMA sangat rentan terpengaruh media sosial."Judi online berbahaya karena melibatkan uang dan bisa menjerumuskan. Kami berharap semua pihak, baik guru, orang tua, maupun masyarakat, bisa berperan aktif mengawasi penggunaan gawai dan internet anak-anak,” jelasnya.
Sementara itu, Silvia Iyana (15), siswi kelas X SMAN 84 Jakarta, mengaku bangga mengikuti kegiatan sosialisasi karena mendapatkan banyak pengetahuan baru.“Saya seneng banget karena jadi tahu dampak buruk judi online dan gimana cara pakai internet yang bijak. Dari yang awalnya nggak tahu, sekarang jadi paham setelah ikut sosialisasi ini,” pungkasnya. (Kontri/diffa).