Cabai Merah Keriting (Capsicum annum L.) merupakan tanaman perdu dari family terong-terongan. Cabai berasal dari benua Amerika tepatnya daerah Peru dan menyebar ke Negara-negara benua Amerika, Eropa dan Asia termasuk Indonesia (Miskun, 2013). Cabai merah keriting merupakan tanaman musiman yang berkayu, tumbuh di daerah dengan iklim tropis. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang biak didataran tinggi maupun dataran rendah. Hampir semua jenis tanah yang cocok untuk budidaya tanaman pertanian, cocok pula bagi tanaman cabai merah keriting. Untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas hasil yang tinggi, cabai merah keriting cocok dengan tanah yang subur, gembur, kaya akan organik, tidak mudah becek (menggenang), bebas cacing (nematoda) dan penyakit tular tanah. Kisaran pH tanah yang ideal adalah 5,5 – 6,8
Cabai merah keriting memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya Menjaga kesehatan jantung, membantu menurunkan gula darah, membunuh sel kanker, menyerap rasa sakit, melegakan hidung tersumbat, mengatasi penyakit sindrom metabolic, mengatasi infeksi resisten antibiotic, mencegah kematian, menurunkan risiko hipertensi, menjaga gula darah tetap stabil.
Cabai merah keriting juga mengandung berbagai antioksidan, seperti capsanthin, violaxanthin, lutein, asam sinapat, dan asam ferulat. Cabai merah keriting juga memiliki nilai gizi yang cukup baik untuk tubuh manusia. Cabai mengandung vitamin B6, asam folat, kalium, dan beta-karoten yang dapat membantu terhindar dari serangan jantung. Cabai merah keriting juga dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit, seperti batuk, sakit gigi, radang tenggorokan, parasite, dan rematik.
Tampilkan QR Code