Warga Kelurahan Maphar dan Pinangsia merasa terbantu dengan hadirnya Posko Gizi Taman Sari Peduli tahap ke III dalam rangka percepatan penurunan stunting dan balita Bawah Garis Merah (BGM) di wilayah taman Sari.
Salah satu warga Maphar, Dewi (36), Ibu dari Khayra Fazila Farhana (2) mengatakan bahwa dirinya merasa senang karena terbantu dalam kebutuhan pokok sehari-hari serta akan dimanfaatkan untuk balitanya, dan dirinya juga berharap anaknya kembali pulih dan sehat.
"Dengan hadirnya Posko Gizi ini dapat membantu mendapatkan makanan bergizi untuk asupan anak, sehingga pertumbuhan anaknya makin sehat," katanya saat dikonfirmasi usai peresmian Pos Gizi Taman Sari Peduli di RPTRA Matahari Kelurahan Maphar, Selasa (7/10).
Sebelumnya diberitakan, Camat Taman Sari, Tumpal Hasiholan telah meresmikan Pos Gizi Tamansari Peduli tahap ke 3 untuk penanganan kasus balita stunting di RPTRA Kelurahan Maphar.
Camat Taman Sari, Tumpal Hasiholan menjelaskan kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kelurahan Maphar dan Kelurahan Pinangsia yang melibatkan ASN dari Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, RSUD, Kantor Pajak, dan KUA, serta dukungan Corporate Social Responsibility (CSR) wilayah Kelurahan Maphar.
“Kegiatan Pos Gizi ‘Tamansari Peduli’ tahap ke-3 ini merupakan wujud kepedulian ASN Kecamatan, Kelurahan, Puskesmas, RSUD, Kantor Pajak, dan KUA, untuk saling berbagi serta menangani kasus balita stunting di wilayah Kecamatan Tamansari,” katanya.
Lebih lanjut, Tumpal menjelaskan bahwa bantuan makanan tambahan yang diberikan kepada balita selama 14 hari berturut-turut, dilakukan bekerja sama dengan CSR wilayah Kelurahan Maphar, dengan supervisi langsung dari ahli gizi Puskesmas Pembantu (Pustu) Kelurahan Maphar.
“Kami berharap melalui kegiatan ini pertumbuhan dan gizi balita dapat terpantau secara optimal,” ujar Tumpal.
Diungkapkan Tumpal, Pos Gizi “Tamansari Peduli” tahap ketiga ini menyasar 5 balita dari Kelurahan Maphar dan 3 balita dari Kelurahan Pinangsia. Sebelumnya, tahap pertama dilaksanakan di Kelurahan Krukut dengan 10 balita stunting, sedangkan tahap kedua di Kelurahan Tamansari dengan 7 balita.
“Dengan kegiatan ini, kami berharap menjadi tonggak pencegahan kasus balita stunting di masa yang akan datang sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi bagi anak-anak,” ungkapnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi program berkelanjutan yang dapat menurunkan angka stunting di wilayah Kecamatan Tamansari, sekaligus memberikan pemahaman bagi masyarakat tentang pentingnya pemenuhan gizi bagi pertumbuhan anak, sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa depan. (Kontri/TS)