Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengingatkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk tidak main judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol).
"Saya minta, yang nama judol, yang namanya apa, pinjol, hindari. Itu akan menjadi penyakit utama," imbuh Uus, saat pengarahan kepada 81 PPPK tahun 2024 tahap I, di Ruang Pola, kantor wali kota Jakarta Barat, Kamis (28/8).
Menurutnya, judol dan pinjol sangat berbahaya karena pelakunya punya kecenderungan ketagihan. Untuk itu, harus dihindari dan jangan sekali-kali mencobanya. Karena efeknya bisa panjang bahkan sampai pemecatan, karena pelakunya sering tidak masuk kerja menghindari teror tagihan.
Uus meminta unit terkait atau bagian kepegawaian untuk mengecek/mencari apakah ada PPPK dan ASN yang terlibat judol maupun pinjol.
"Nanti cek ini PPPK yang masuk ke sini, ya mungkin nanti bisa dicek ada yang pinjol, judol nggak. Pinjol ini penyakit, pinjaman uang nggak seberapa, tapi tuntutannya luar biasa," imbuh Uus.
Yang jadi masalah, sambungnya, bukan hanya bayarnya. Tapi psikisnya, karena setiap hari dan setiap waktu dikejar tagihannya. Nantinya akan mengaakibatkan enggan membuka selular lantaran takut dengan tegihan, sehingga mulai meninggalkan kantor dan pekerjaanya.
"Selanjutnya apa yang terjadi?, catatan tidak hadir sekian hari, ditinggal setiap hari, ntar ujungnya, ada peringatan 1, 2, 3, kalau sudah seperti itu pasti dipecat, paling mudah sekarang mecat ASN apalagi PPPK. Maka itu, hindari yang namanya pinjol, udah. Kalau butuh uang dan lain-lain, saya bilang sesuaikan kebutuhan hidup dengan kemampuan yang ada," tukas Uus.
Ia pun berpesan pada PPPK untuk mengendalikan diri sesuaikan dengan kebutuhannya dan keluarga.
"Masa dengan gaji UMP aja waktu Pamdal atau mungkin PJLP masih bisa, masa udah jadi PPPK gajinya cukup besar tidak bisa menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada, pasti bisa. Tinggal bagaimana niatnya dan bagaimana menahan diri, mengendalikan diri," imbuh Uus. (Aji)