Melanjutkan rangkaian peninjauan lapangan di kawasan Kelurahan Glodok Kecamatan Taman Sari, Tim penilai Benyamin S Awards Tahun 2025 Biro Kerja Sama Daerah Provinsi DKI Jakarta kagum.
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Pembangunan dan Tata Kota, Nirwono Joga, mengatakan dirinya mengapresiasi terhadap kesiapan Kelurahan Glodok dalam pelaksanaan program Benyamin S Awards.
“Kelurahan Glodok ini progresnya sangat memuaskan. Ada tiga poin utama penilaian kami. Pertama, lurah sangat antusias mempersiapkan kegiatan ini, bahkan bisa dikatakan melebihi ekspektasi awal. Kedua, kami melihat lurah bersama masyarakat memberikan perhatian khusus terhadap program Benyamin S, yang juga mendapat dukungan penuh dari warga. Ini penting agar program lima tahun ke depan semakin semarak,” ujar Nirwono saat meninjau Kelurahan Glodok, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, Kamis (9/10).
Nirwono menambahkan, Kelurahan Glodok berpotensi menjadi kelurahan percontohan, terutama dalam pengembangan destinasi wisata kota.
“Dari kunjungan ini, kami melihat banyak potensi yang bisa diangkat sebagai kekuatan Jakarta, apalagi menjelang usia 500 tahun kota ini. Glodok bisa menjadi garda terdepan pengembangan wisata Jakarta. Sederhananya, kalau orang datang ke Jakarta tapi belum ke Glodok, berarti belum ke Jakarta,” tambahnya.
Sementara itu, Lurah Glodok, Harry Apriyanto, menjelaskan berbagai persiapan yang telah dilakukan pihaknya menjelang penilaian Benyamin S Awards.
“Kami koordinasi dengan semua stakeholder karena Glodok masuk kategori Bersih dan Sejahtera. Untuk kategori bersih, indikatornya salah satunya bank sampah. Kami sudah punya bank sampah yang berjalan, tinggal perapihan dan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup serta RW. Sedangkan untuk kategori sejahtera, kami fokus pada destinasi wisata dan sektor usaha, seperti Klenteng, Gereja, Petak 6 yang menjadi wisata kuliner, serta produk lokal seperti cempedak cilik, pastel, dan pabrik abon yang akan kami tampilkan saat penilaian,” jelasnya.
Terkait tantangan di lapangan, Lurah Harry menyebutkan bahwa kondisi wilayah yang padat menjadi kendala tersendiri.
“Tantangannya karena lokasi cukup sempit dan tidak semua bisa diakses kendaraan. Tapi kami sudah koordinasi dengan pihak Kota Tua dan menyiapkan golf car untuk mobilisasi tim penilai. Pola hubungan dengan pengelola tempat wisata dan rumah ibadah juga sudah terbangun lama, jadi koordinasi berjalan baik,” tuturnya.
Ia menambahkan, partisipasi warga turut menjadi kunci dalam keberhasilan persiapan kegiatan ini.
“Kami sangat terbantu dengan warga, karena justru mereka yang paling aktif bergerak. RT, RW, LMK, pengurus wihara, dan para pelaku usaha semuanya terlibat. Setiap penilaian nanti juga ada PIC dari kelurahan dan perwakilan warga,” pungkasnya.
Hasil penilaian Benyamin S Awards dijadwalkan diumumkan pada 23 Oktober 2025, finalis akan memaparkan hasil dan capaian program di hadapan dewan juri. (Lam)