Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Barat telah menanam sebanyak 1.960 pohon sepanjang tahun 2024.
Kepala Sudis Tamhut Jakarta Barat, Dirja Kusuma, menyebut ribuan pohon yang ditanam adalah pohon kayu keras atau pohon pelindung. Umumnya ditanam di taman, jalur hijau dan lahan-lajhan aset milik Pemda DKI Jakarta. Adapun jenisnya, pohon tabebuya, bungur, wali songo dan lainnya.
“Selama tahun 2024 lalu yang ditanam sekitar 1.960 pohon. Biasanya dalam kegiatan Jumat Menanam. Jenisnya variatif, ada tabebuya, bungur, wali songo dan lain-lain. Kebanyakan kita pohon keras, tapi berbunga,” ungkap Dirja, saat penanaman dua puluh pohon tabebuya bunga kuning di lahan aset Pemda DKI Jakarta, Jalan Meruya Selatan, RT 01/09, Kelurahan Meruya Selatan, Kecamatan Kembangan, Jumat (31/1).
Menurutnya, kegiatan tanam pohon melalui program Jumat Menanam akan terus dilanjutkan dan melibatkan Satpel-Satpel Tamhut di delapan kecamatan se Jakarta Barat.
“Kita rutinkan setiap kecamatan, setiap wilayah nanam, ada Satpel-Satpel di kita yang melakukan (penanaman) di setiap kecamatan,” jelas Dirja.
Untuk pemeliharaan agar tidak mati dan tumbuh subur, pihaknya mengerahkan petugas PJLP Sudis dan Satpel Tamhut kecamatan untuk monitoring pohon-pohon yang sudah ditanam.
“Kita kan ada PJLP pemeliharaan, jadi setelah ditanam nanti ada yang melakukan pemeliharaan,” ujarnya.
Dirja menambahkan, program Jumat Menanam juga akan terus digencarkan. Pohon-pohon yang ditanam rata-rata memiliki diameter batang 10-30 sentimeter, tinggi sekitar 3 meter dengan jarak tanam antar pohon sekitar 3-5 meter sesuai kondisi fisik di lokasi.
"Target pohon yang ditanam sama seperti tahun sebelumnya, ya mudah-mudahan sih bisa lebih meningkat lah,” pungkas Dirja. (Aji)