Siswa-siswi SMAN 96 Jakarta mengikuti kegiatan pembelajaran antikorupsi yang disampaikan jajaran pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Barat.
Di sekolah tersebut, pengajar antikorupsi disampaikan oleh Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat (Adkesra) Jakarta Barat, Amien Haji, Senin (4/11). Pembelajaran dilaksanakan di ruang kelas XII-C dan diikuti sebanyak 40 siswa siswi kelas XII. Mereka terlihat antusias dan komunikatif mengikuti pelajaran. Pada sesi tanya jawab, siswa berebut mengajukan pertanyaan dan pendapatnya.
M Rizeky Kurniawan, kelas XII SMAN 96 Jakarta, menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, pembelajaran antikorupsi merupakan salah satu kemajuan dari komitmen Indonesia yang akan menindaklanjuti tentang korupsi dan juga bukti nyata dari pemerintah bahwa bangsa ini komitmen menerapkan hukum khususnya tindak korupsi.
“Tentunya ini akan sangat mendidik terutama buat kita para remaja, biar kita tuh ke depannya nggak mungkin ngelakuin yang namanya tindakan korupsi. Karena tentunya itu adalah tindakan yang sangat merugikan negara bahkan warganya sendiri. Menurut saya, ini adalah salah satu kegiatan yang bagus dan sangat edukasi. Saya harap ini bisa lebih dilanjutkan lagi lebih ditingkatkan lagi, dan saya harap ke depannya Indonesia bebas dari korupsi,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan Keysa, siswi kelas XII SMAN 96 Jakarta, dengan pembekalan antikorupsi dapat menambah ilmu pengetahun.
“Jadi lebih paham terkait apa saja yang masuk kategori korupsi. Kita harus jujur agar tidak korupsi. Ini bagus, menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang antikorupsi,” tuturnya.
Sementara itu, Sukarman, Kepsek SMAN 96 Jakarta, menyebut peserta yang ikut pembelajaran antikorupsi sebanyak 40 siswa-siswi dan semuanya kelas XII. Adapun jumlah total siswa SMAN 96 Jakarta sebanyak 754 orang, terdiri atas 21 ruang kelas dan 41 orang guru termasuk kepala sekolah.
“Dengan program ASN mengajar ini kami merasa ada semangat baru. Karena pengajarnya dari luar, sehingga siswa itu merasa dapat pembelajaran yang narasumbernya baru, bukan yang biasanya dari guru sekolah. Ini sesuatu yang perlu dilanjutkan, karena pasti ada pengetahuan yang kami sendiri tidak sadari dan harus disampaikan ke siswa. Saya sangat mendukung kegiatan ini,” pungkasnya. (Aji)