Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Meruya Selatan Kecamatan Kembangan berhasil mengelola sampah menjadi pupuk kompos dan menjadi cuan.
"Tadi, saya meninjau aktivitas pembuatan pupuk kompos dari sampah organik. Pupuk kompos yang dihasilkan rupanya mampu menambah perekonomian mereka," ujar Sekretaris Kelurahan Meruya Selatan, TB Rafiudin, saat dikonfirmasi, Senin (17/2).
Sebelumnya, lanjut Rafiudin, pihaknya telah memberikan sosialisasi terkait penanganan sampah kepada petugas PPSU. Salah satunya dengan melakukan pemilahan sampah organik dan non organik.
"Kami berikan edukasi tentang pemilahan sampah. Khusus sampah organik, mereka pisahkan, untuk selanjutnya dikelola menjadi pupuk kompos pada rumah kompos," katanya.
Ia menyebutkan, petugas PPSU mampu memproduksi pupuk kompos sebanyak 300-400 pcs/bulan. Mereka menjual pupuk kompos Rp 10.000/pcs.
Sementara itu, Rosid (35), pengelola Rumah Kompos PPSU Meruya Selatan menjelaskan pengolahan sampah menjadi pupuk kompos sudah dijalani sejak enam bulan. Ia menjalani bersama empat rekannya.
Ia menyebutkan, bahan-bahan pembuatan pupuk kompos dihasilkan dari sampah organik, seperti rerumputan, daun, sisa sayuran dan sebagainya. Sementara proses pembuatan pupuk kompos selama kurang lebih 3 minggu.
Proses pembuatan sampah menjadi pupuk kompos diawali dengan pengumpulan sampah. Sampah dipisahkan antara sampah organik dan non organik. Sampah yang bisa dijadikan pupuk kompos adalah sampah organik.
"Sampah itu kita timbun, tujuannya biar membusuk. Kemudian kita tututpi setelah diberikan obat EM4. Selang dua minggu, sampah yang ditimbun, kita ayak. Kita pisahkan antara yang halus dan kasar. Untuk sampah yang kasar kita giling," pungkasnya.
Proses selanjutnya, lanjut Rosid, sampah dicampur dengan pupuk kandang, sekam bakar dan mentah. Kemudian dihaluskan dan kembali diungkep selama seminggu.
"Selama dua minggu, sampah diaduk dan dianginkan agar tidak panas. Setelah itu, pupuk kompos itu kembali dikemas dalam plastik," paparnya.
Ia menyebutkan, pihaknya mampu menghasilkan sebanyak 300-400 pupuk kompos dalam sebulan. 1 kantong plastik pupuk kompos dihargai Rp 10.000.
"Kami jual pupuk kompos kepada masyarakat. Hasilnya cukup lumayan," ujarnya. (why)