Penghuni kos dan pendatang baru berbondong-bondong mengikuti tes swab yang digelar tim medis puskesmas kecamatan Grogol Petamburan, Jumat (12/6). Tes swab dengan metode PCR itu dilaksanakan di Puskesmas Grogol 3.
Lurah Grogol, Henni Agustini mengatakan, skrinning kesehatan masyarakat melalui tes swab dilaksanakan dengan tujuan mendeteksi bilamana seseorang terindikasi COVID-19.
Tes swab diikuti warga Grogol, terutama penghuni kos, pendatang baru dan masyarakat. "Tadi ada pendatang baru ditanya pak didit (Camat Gropet).Katanya, dia berasal dari Tuban, Jawa Timur. Ada yang ngaku baru datang dari Nganjuk, Jawa Timur,"tuturnya.
Henni memaparkan, tes swab yang digelar tim puskesmas kecamatan Grogol Petamburan, cukup menarik minat masyarakat. Itu terbukti dari banyaknya masyarakat yang ingin mengikuti tes swab.
Melihat antusias warga tersebut, tim puskesmas kecamatan Grogol Petamburan membagi pelaksanaan skrining kesehatan tes swab ini secara bertahap. "Sebenarnya banyak warga yang daftar, tapi waiting list. Itu mengingat terbatasnya jumlah tenaga medis. Jadi saat ini hanya 60 orang yang bisa menjalani tes swab,"ujarnya.
Di tanya hasil tes swab, Henni menuturkan bahwa hasil tes swab dengan metode PCR berbeda dengan rapid test. Karena butuh waktu 3-5 hari untuk bisa mengetahui hasil tes swab.
Lurah Grogol berharap, tidak ada lagi warga Grogol yang terpapar COVID-19. Mudah-mudahan masyarakat mampu mengatasi wabah ini dengan menjalani pola hidup bersih dan sehat. Tetap menjaga jarak (physical distancing) dan wajib pakai masker.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan, Dr. Nurmari menjelaskan bahwa tim medis puskesmas kecamatan Grogol Petamburan telah memberikan edukasi sekaligus sosialisasi pelaksanaan tes swab. Sosialisasi dilakukan agar masyarakat memahami tentang tes swab.
Untuk hasil tes, Nurmari memaparkan bahwa tim puskesmas kecamatan akan menghubungi kelurahan untuk selanjutnya ditindaklanjuti tim gugus tugas COVID-19 tingkat RW bila ada warga yang terindikasi COVID-19. (why)
20 Mei 2024