Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat akan mengadakan bimbingan teknis (bimtek) pengisian data Program Kampung Iklim (Proklim).
Rencananya, bimtek akan digelar selama dua hari, yakni Selasa dan Rabu, 13-14 Februari 2018, di ruang rapat Soewiryo 2, gedung blok B lantai 16 kantor wali kota Jakarta Barat, Jalan Raya Kembangan no 2. Untuk hari pertama, bimtek diikuti perwakilan dari Kecamatan Kalideres, Cengkareng, Kembangan dan Kebon Jeruk. Hari kedua, Kecamatan Grogol Petamburan, Palmerah, Tamansari dan Tambora.
Bimtek tersebut tindaklanjut atas Instruksi Wali Kota Jakarta Barat no 7 tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pendampingan lokasi Program Kampung Iklim. Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi juga menginstruksikan para camat, lurah dan seluruh instansi terkait mengoordinasikan lokasi Proklim skala rukun warga (RW) yang mewakili kelurahan untuk diusulkan ke tingkat Provinsi DKI Jakarta dan pusat (Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan).
Mereka juga diminta mendukung serta menggerakan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan komponen utama Proklim, meliputi mitigasi, adaptasi dan kelembagaan. “Serta melakukan pembinaan dan pendampingan bagi lokasi lokasi Proklim skala RW,†ujar Wali Kota, Senin (12/8).
Pembinaan dan pendampingan yang dimaksud adalah, budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca (GRK) dan peningkatan tutupan vegetasi, pengelolaan dan pemanfaatan sampah/limbah, pengendalian penyakit terkait iklim, peningkatakan ketahanan pangan dan urban farming, dan peningkatan ketahanan energi, serta penggunaan energi baru, terbarukan dan konservasi energi.
Saat ini, berdasarkan data usulan lokasi Proklim yang telah tercatat, dari 56 kelurahan dan delapan kecamatan di Jakarta Barat, jumlah Proklim skala RW mencapai sekitar 85 lokasi. “Jadi, ada 85 lokasi Proklim se Jakarta Barat yang kita lakukan pembinaan,†sebut Kasudis Lingkungan Hidup (LH) Jakarta Barat, Edy Mulyanto.
Lebih lanjut dijelaskan, di tiap lokasi Proklim ada bank sampah unit (BSU). “Ini salah satu fokus kita. Jadi, setiap Proklim harus ada bank sampahnya, sesuai keinginan Wali Kota Jakarta Barat,†tandasnya. Diungkapkan, hingga kini di wilayah Jakarta Barat telah terbentuk sekitar 475 BSU. Targetnya, 586 BSU sesuai jumlah RW di Jakarta Barat. (why/aji)
