Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Barat akan terus memperbanyak ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA). Tahun ini rencananya akan dibangun sebanyak 20 RPTRA.
Namun, rencana tersebut sepertinya menemui hambatan, terutama masalah sulitnya pengadaan lahan. Camat Grogol Petamburan, Achmad Sajidin, mengungkapkan dari tujuh kelurahan di wilayahnya, saat ini baru tiga kelurahan yang memiliki RPTRA, yakni RPTRA Amanah Bunda Tanjung Duren Selatan, RPTRA Rambutan Tanjung Duren Utara dan RPTRA Duta Mas Jelambar Baru.
Tiga kelurahan lainnya, yakni Tomang, Jelambar dan Wijayakusuma hingga kini masih dalam tahap perencanaan pembangunan. Sementara wilayah Kelurahan Grogol, belum ada lahan untuk dijadikan RPTRA. "Untuk wilayah Grogol, kami kesulitan mencari lahan," ungkapnya di sela pencanangan Kampung KB dan syukuran RPTRA Jelambar Baru dan RPTRA Tanjung Duren Selatan, Rabu (17/5).
Sementara itu Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi menyebutkan hingga kini di wilayahnya telah memiliki 36 RPTRA. Untuk tahun ini rencananya akan ditambah 20 RPTRA lagi. Ia meminta pembangunan RPTRA berada di permukiman padat penduduk. “Lebih ideal lagi, nantinya RPTRA bisa dibangun di setiap RW,†ujarnya.
Terkait masalah hambatan dalam hal pengadaan tanah, ia tetap meminta aparat wilayah dan instansi terkait mengupayakannya. "Masih ada wilayah kelurahan di Jakarta Barat yang belum memiliki RPTRA, seperti Kelurahan Grogol. Saya tetap mengupayakan adanya RPTRA. Saya minta areal pinggir rel bisa dipakai untuk RPTRA," katanya. (why/aji)
