Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menyebut bahwa pelayaran Laksamana Cheng Ho ke wilayah Samudera Barat merupakan simbol perdamaian. Nilai-nilai itulah yang diangkat kembali dalam pameran ini.
"Pelayaran Cheng Ho adalah simpul perdamaian dan keterbukaan. Nilai-nilai ini yang kami angka dan peringati melalui pameran ini," tuturnya.
Wagub Rano Karno berharap, melalui pameran ini, dapat menjadi jembatan penguatan hubungan jangka panjang antara China dan Indonesia, sekaligus membuka ruang pemahaman lintas budaya melalui diplomasi seni yang penuh kedamaian.
Di tempat yang sama, Presiden Shanghai Art Collection Museum, Hu Muqing, menuturkan, semangat pelayaran Laksamana Cheng Ho yang membawa misi perdamaian itu menjadi pelajaran berharga di era modern.
Menurutnya, peringatan 620 tahun pelayaran Laksamana Cheng Ho melalui pameran seni ini dijadikan momentum untuk mengenang, sekaligus memperkuat nilai kerjasama dan toleransi antar bangsa.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary menjelaskan pameran bertemakan "Miles Apart, Close at Heart" untuk memperingati 620 tahun pelayaran Laksamana Cheng Ho berlangsung selama 1 bulan, mulai 11 Juli hingga 11 Agustus tahun 2025 yang digelar di Museum Seni Rupa dan Keramik.
Pameran ini, lanjut Mochamad Miftahulloh Tamary, bertujuan untuk merefleksi warisan sejarah sekaligus pemahaman budaya yang lebih luas.
"Intinya ini pameran, tapi kami ada kegiatan lainnya, sesuai arahan pak wakil gubernur, semua anak sekolah nanti ke sini. Supaya mereka mengetahui Laksamana Cheng Ho ada di Indonesia dan mewarnai budaya-budaya Jakarta," jelas.
Ia menambahkan, pameran bertemakan "Miles Apart, Close at Heart" itu menampilkan banyak koleksi terkait pelayaran Laksamana Cheng Ho bersama pasukannya. (why)