Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta melakukan pembinaan dan penguatan Gerakan Pedulidan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah (GPBLHS) Calon Sekolah Adiwiyata Nasional (CSAN) dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri (CSAM) Tahun 2025 untuk Wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Selatan di SDN Kebon Jeruk 06, Kecamatan Kebon Jeruk, Senin (28/4).
Ketua Sub Kelompok Pemberdayaan Masyarakat Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Susi Andriani, kegiatan ini bertujuan untuk membina Calon Sekolah Adiwiyata Nasional dan Calon Sekolah Adiwiyata Mandiri. Ia menjelaskan tantangan yang dihadapi dalam proses sosialisasi dan persiapan sekolah untuk mencapai status Sekolah Adiwiyata.
"Kami kumpulkan dari 2 wilayah untuk dipersiapkan. Ada 29 indikator yang harus dipenuhi, tetapi banyak dari indikator tersebut sebenarnya sudah dilakukan. Kekhawatiran yang sering muncul adalah terkait sarana dan prasarana, seperti tanaman atau bak sampah pilah. Kami hadir untuk memberi dukungan, agar sekolah-sekolah bisa melangkah lebih mudah menuju Sekolah Adiwiyata,” ujarnya.
Susi mengatakan bahwa jumlah sekolah di DKI Jakarta yang rencananya diusulkan CSAN dan CSAM ada 62 sekolah, termasuk Jakarta Barat terdapat 12 sekolah.
“Kami berharap kita bisa bersama-sama menggarap sekolah-sekolah ini, terutama yang pertama untuk mencapai status nasional dan mandiri," Jelasnya.
Pada momen yang sama, Ketua Sub Kelompok Urusan Lingkungan Hidup dan Ruang Terbuka Hijau, Tri Rasti Purwanti, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya berkelanjutan dalam menjadikan sekolah-sekolah di Jakarta sebagai agen perubahan dalam pelestarian lingkungan.
"Alhamdulillah, calon sekolah Adiwiyata sudah mencapai tingkat nasional pada tahun 2022 dan 2023. Semoga kegiatan ini berjalan sesuai dengan kriteria dan indikator yang ada di Gerakan Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah," ungkapnya.
Rasti mengajak seluruh pihak yang hadir untuk saling berkoordinasi demi tercapainya tujuan bersama dalam menjaga dan melestarikan lingkungan. Harapan besar pun disampaikan untuk tahun 2025, ia berharap sekolah-sekolah yang terlibat dalam GPBLHS dapat meraih predikat sebagai calon sekolah Adiwiyata dan mencetak generasi yang mandiri.
"Kami tidak hanya membina, tetapi juga siap mendampingi. Apabila ada hal yang perlu dibantu terkait penghijauan, pengelolaan sampah, atau pemanfaatan energi, kami akan siap membantu dari sektor terkait," pungkasnya. (Lam)