Dua unit sekolah baru jenjang SMP akan dibangun di wilayah Kelurahan Tegal Alur dan Jati Pulo. Kedua sekolah ini terintegrasi dengan SDN 02/04 Tegal Alur dan SDN Jati Pulo 07.
Kepala Unit Pengelola Sarana dan Prasarana Pendidikan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Budiyono, mengatakan, sekolah terintegrasi adalah sekolah yang berada dalam satu kawasan dengan melayani beberapa jenjang pendidikan. Misalnya, SD terintegrasi dengan SMP, SMP terintegrasi dengan SMA, atau SD terintegrasi TK.
Dijelaskan Budiyono, sekolah terintegrasi dibangun dengan latar belakang kondisi geografi wilayah serta kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan. Dengan tujuan untuk pemerataan pembangunan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia.
"Kenapa dikatakan terintegrasi, itu melihat kondisi Jakarta dengan keterbatasan lahan. Sehingga kita manfaatkan lahan yang ada untuk kita maksimalkan. Kita buat konsep bangunan bertingkat. Karena semua bangunan sekolah di Jakarta dibangun bertingkat," ujarnya.
Untuk dua unit sekolah baru jenjang SMP di Jakbar, lanjut Budiyono, terintegrasi dengan gedung SDN 02/4 Tegal Alur dan SDN Jati Pulo 07 yang sedang direhab total.
"Tinggal pelaksanaanya, misalnya SD terintegrasi dengan SMP. SD bikin rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas 16 kelas, sedangkan SMP bikin rombel 15 kelas. Artinya, pada satu kawasan itu, dibangun sebanyak 31 rombel kelas. Jadi semua terpenuhi, bukan gantian belajarnya," ujarnya.
Bagaimana dengan fasilitas sekolah, Budiyono menyampaikan, fasilitas yang ada di sekolah, seperti lapangan basket, laboratorium IPA, Musala dan lainnya, dipakai secara bersama.
"Tapi, tak semua sekolah dibangun dengan konsep terintegrasi," tukasnya.
Budiono menambahkan, sekolah terintegrasi lainnya di Jakarta Barat, yakni SDN Cengkareng Timur 17 Pagi, 18 Pagi, 19 Petang terintegrasi dengan SMKN 73 Jakarta dan SMAN 96 Jakarta. (why)