Pemda DKI Jakarta akan melakukan antisipasi serta tindakan terkait pengendalian risiko penularan infeksi virus corona.Langkah itu diambil mengingat angka kasus virus yang berasal dari Wuhan, Cina, ini terus bertambah.
"Jadi memang kita harus antisipasi dan kewaspadaan tinggi. Artinya, kan terjadi percepatan angka kasus, yang semula dua kini menjadi 34 pasien. Untuk itu harus ada langkah-langkah kewaspadaan," ujar H Rustam Effendi, Walikota Jakarta Barat, pada peresmian Walkot Farm 4.0 Jakarta Barat, Jumat (13/3)pagi.
Menurutnya, Gubernur DKI Jakarta telah mengeluarkan Ingub No 16 Tahun 2020 tentang peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi corona virus disease (COVID-19). Dalam instruksi itu, para pimpinan wilayah diminta melakukan langkah-langkah cepat dalam mengantisipasi wabah virus tersebut.
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat. "Untuk jangka pendek ini, gubernur minta agar model salaman tidak langsung bersentuhan.Ini sementara kita ubah, tidak boleh cipika cipiki," ujarnya.
Langkah lainnya adalah menyiapkan sarana cuci tangan dengan sabun pada areal perkantoran pemerintah, swasta, sekolah serta gedung-gedung lainnya. Siapkan pula antiseptik atau hand sanitizer.
Ia pun meminta kepada para camat dan lurah untuk mensosialisasikan intruksi gubernur tersebut. Masyarakat diminta jangan panik, apalagi sampai panic buying. "Jangan panik. Gubernur minta jaga kondisi kesehatan. Menyantap makanan bernutrisi, istirahat cukup dan hindari sementara berpergian ke tempat-tempat keramaian bila tidak terlalu penting," jelasnya.
Walikota Jakarta Barat menambahkan, bila terjadi kemungkinan terburuk, maka Pemda DKI Jakarta akan menyiapkan langkah-langkah antisipasi lainnya, seperti menyiapkan lokasi darurat untuk penanganan, serta kemungkinan libur sementara sekolah dengan melakukan proses belajar dan mengajar jarak jauh. (why)
20 Mei 2024