Wali Kota Jakarta Barat, H.Rustam Effendi menyebut kasus COVID-19 di wilayah Jakarta Barat, masih mengkhawatirkan. Sejumlah upaya pun dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Saya sampaikan bahwa Jakarta Barat yang positif corona berjumlah 1.916 orang. Kasus meninggal COVID-19 berjumlah 134 orang. Artinya, wilayah Jakarta Barat masih sangat mengkhawatirkan." ujarnya, saat menggelar jumpa pers pelaksanaan rapid tes di halaman parkir timur kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (8/7) pagi.
Menurut Rustam, tim gugus tugas percepatan penanganan COVID-19 Jakarta Barat terus berupaya menangani kasus COVID-19 dengan sejumlah langkah. Satu diantaranya, melakukan testing dan tracing pada wilayah rawan COVID-19.
Terkait dengan itu, tim puskesmas melakukan testing dan tracing pada empat RW zona merah di Jakarta Barat. Empat permukiman RW tersebut adalah RW 05 Kota Bambu Selatan, RW 05 Jatipulo, RW 09 Jembatan Besi, dan RW 02 Duri Kepa.
Testing dan tracing juga dilakukan pada pusat perbelanjaan seperti pasar tradisional di wilayah Jakarta Barat. Kegiatan ini juga menyasar pada lingkungan perkantoran, termasuk ASN, PJLP dan karyawan di lingkungan kantor Walikota Jakarta Barat. "Kenapa kegiatan ini kita lakukan, karena umumnya para pegawai di sini sering bersentuhan dengan masyarakat. Artinya, kita tak tahu mereka dalam keadaan terpapar atau tidak." papar Rustam.
Hingga berita ini diturunkan, sebanyak 12 orang reaktif dari 390 orang yang mengikuti rapid tes hari pertama di halaman parkir kantor Walikota Jakarta Barat. Mereka yang reaktif melanjutkan dengan pemeriksaan tes swab.
"Bila pemeriksaan tes swab dengan metode PCR hasilnya positif maka pasien akan diserahkan ke dinas kesehatan untuk menjalani karantina. Kalo kami akan rujuk ke wisma atlet Kemayoran." ujar Mayjen (purn) Neno Hamriono, Staf Khusus Kepala BIN.(why)
20 Mei 2024