Tim Penggerak PKK Kota Jakarta Barat berkolaborasi dengan PT Kao Indonesia melakukan program Merries Senyumkan Lingkungan dengan mengelola popok bayi bekas pakai menjadi fiber dan oil(minyak).
"Pemkot Jakbar mengapresiasi kolaborasi antara PKK Jakbar, Posyandu bersama PT KAO Indonesia. Ini sebagai bentuk sinergitas dalam hal mendaur ulang sampah popok bayi," ujar H. Rustam Effendi, Walikota Jakarta Barat saat menghadiri penutupan Gerakan Merries Senyumkan Lingkungan di Ruang Ali Sadikin, kantor Walikota Jakarta Barat, Rabu (4/3) pagi.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua TP PKK Jakarta Barat, Inad Luciawati Rustam, Asisten Administrasi Kesejahteraan Rakyat, H. Amien Haji, Kepala Sudis PPAPP, Unas Affandi, Presdir Kao Indonesia, Masahide Nishida, dan VP Marketing,Susilowati.
Walikota Jakarta Barat menerangkan, sinergitas ini setidaknya bisa membantu upaya pemerintah DKI Jakarta dalam mengurangi volume sampah di Jakarta. Dimana sampah yang dibuang ke TPA Bantar Gebang, Bekasi, berjumlah 7500 ton/hari. Sementara volume sampah dari wilayah Jakarta Barat kurang lebih 1300 ton/hari.
Program Merries Senyumkan Lingkungan dengan mengelola sampah popok bayi menjadi fiber dan oil (minyak) melibatkan sebanyak 1400 ibu-ibu dari 28 posyandu di wilayah Jakarta Barat. "Program ini mampu mengumpulkan sebanyak 12 ton popok bayi bekas pakai. Kalau ini dilaksanakan di seluruh posyandu (800 posyandu) di Jakarta Barat, berarti kita mampu mengurangi volume sampah setiap harinya," jelas Rustam.
Ketua TP PKK Jakarta Barat, Inad Luciawati Rustam mengatakan bentuk kolaborasi antara PT Kao Indonesia ini sebagai upaya pelestarian lingkungan. Program ini sekaligus memberikan informasi dan edukasi dalam mengelola sampah dengan benar.
Sementara itu VP Marketing Kao Indonesia, Suilowati mengucapkan terimakasih atas kerjasamanya dalam menyukseskan gerakan Merries Senyumkan Lingkungan. "Bila tahun 2019, Merries mengumpulkan popok bayi bekas pakai untuk diolah menjadi fiber dan oil. Tahun 2020, Merries memperagakan fiber yang telah dihasilkan dengan teknologi hidrotermal dapat diolah kembali menjadi pot tanaman," jelasnya.(why)
20 Mei 2024