Wali Kota Jakarta Barat HM Anas Efendi membuka musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) tingkat Kecamatan Kebon Jeruk 2018, di aula kantor kecamatan, Rabu (7/3) pagi. Musrenbang Kebon Jeruk dihadiri para lurah dan RW se Kecamatan Kebon Jeruk.
Wali Kota mengatakan musrenbang Kecamatan Kebon Jeruk digelar untuk melakukan validasi dan verifikasi data usulan hasil rembug RW dan musrenbang kelurahan di wilayah Kebon Jeruk. Ia meminta setiap usulan warga yang disampaikan bukan semata-mata untuk kepentingan sendiri, tapi usulan yang benar benar dibutuhkan warga.
"Seperti pembangunan lampu penerang jalan. Ini harus diusulkan, karena sangat dibutuhkan warga untuk menghindari terjadinya rawan kejahatan," imbuh Wali Kota. Ditegaskan, setiap usulan warga yang dilakukan melalui rembug RW itu nantinya akan diolah dan divalidasi, mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan hingga kota Jakarta Barat.
"Pokoknya, usulan warga harus selaras dengan program RPJMD 2018-2022, di antaranya peningkatan kualitas permukiman, ketersediaan sarana dan prasaranan transportasi dan penguatan ketahanan pangan," tandas Wali Kota.
Berdasarkan laporan dari Suku Badan (Suban) Perencanaan Pembangunan Kota Jakarta Barat, mayoritas usulan warga didominasi bidang Sudis Sumber Daya Air (SDA), Bina Marga dan Perindustrian dan Energi. "Beda dengan Kebon Jeruk yang lebih mendominasi usulan fisik, yakni Bina Marga," ungkapnya.
Sementara itu Camat Kebon Jeruk, Abdullah, menyebutkan total usulan warga melalui rembug RW mencapai 926 usulan dengan nilai anggaran sekitar Rp 230 miliar. Mayoritas usulan didominasi fisik Bina Marga. Pihaknya juga mengusulkan pembangunan bank sampah di tiap RW. "Kami akan anggarkan usulan pembangunan bank sampah setiap RW," ujarnya. (why/aji)
20 Mei 2024