Hasil laboratorium tiga pasien terduga (suspect) penyakit cacar monyet atau Monkey Pox (Mpox) yang dikirim Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat negatif.
"Berdasarkan hasil lab yang kita kirim ke lab pemeriksa, ketiganya negatif. Jadi, ternyata bukan monkeypox," jelas Kepala Sudis Kesehatan Jakarta Barat, Erizon Safari, saat dikonfirmasi, Selasa (3/9).
Ia mengungkapkan, memang gejala klinisnya mungkin menyerupai. Untuk itu, dengan mengedepankan kewaspadaan, petugas dari RSUD, rumah sakit dan puskesmas melakukan tindakan isolasi.
"Ada yang dari puskesmas diisolasi di rumah sambil menunggu hasil lab-nya keluar. Dan ternyata sekarang hasilnya bukan monkeypok. Tiga-tiganya bukan monkeypox," tandas Erizon.
Diakui, untuk gejalanya memang sama seperti monkeypok. "Ya gejalanya kan sama seperti cacar air sebenarnya. Cuman kan secara umum mungkin kalau monkeypox itu korengnya lebih gede-gede. Tapi kan ternyata pada pasien ini bukan," jelasnya.
Lebih lanjut, Erizon menyampaikan, untuk mengantisipasi dan mencegah tertular penyakit tersebut warga diimbau menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam keseharian.
"Artinya kita mengedepankan prinsip perilaku hidup bersih dan sehat Itu preventif yang utama," imbuhnya.
Masyarakat juga diimbau lebih berhati-hati saat akan berkunjung atau mendatangi negara yang kasus Mpox-nya tinggi.
"Tentu saja pemerintah juga melakukan preventif untuk pendatang-pendatang dari luar negeri. Sebenarnya di bandara juga sudah dilakukan screening kesehatan yang cukup ketat," ujar Erizon.
Pihaknya juga mengingatkan warga segera mendatangi RSUD atau puskesmas jika merasa ada gejala yang menyerupai Mpox. Untuk memastikan Mpox atau bukan bisa dilanjut dengan pemeriksaan laboratorium.
"Tentu saja kalau kita merasa tidak enak badan atau merasa mendapat suatu gejala penyakit menyerupai cacar air, kita tahu kan seperti itu, sebaiknya kita datang ke fasilitas kesehatan, ke dokter untuk diperiksa," imbuh Erizon. (Aji)